Kantongi Identitas Guru Terlibat Kebocoran Soal ASPD, Disdikpora DIY: Guru SMPN 10 tak Terlibat

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengantongi identitas guru yang terlibat dalam dugaan kebocoran materi soal Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) tingkat SMP. Keterlibatan guru SMPN 10 Yogyakarta yang sebelumnya sempat dituding itu tak terbukti terlibat dalam kasus kebocoran tersebut.

Kepala Disdikpora DIY, Suhirman mengatakan kebocoran itu justru berasal dari oknum guru dari SMP lain di DIY. 

"Tidak terbukti bahwa guru SMP Negeri 10 Yogyakarta membocorkan soal. Hal ini juga diperkuat dengan bukti rata-rata hasil ASPD literasi numerik di SMP Negeri 10 Yogyakarta. Dan siswa SMP Negeri 10 Yogyakarta yang sempat diviralkan sebagai pelaku tidak terbukti terlibat. Justru kebocoran soal berasal dari seorang guru di salah satu SMP di DIY,” ungkapnya, Jumat (9/5/2025).

Namun, identitas pelaku itu masih dirahasiakan, sebab masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motifnya menyebarkan soal ASPD literasi numerik tersebut. Sebagai informasi, ASPD diberlakukan di DIY mulai 2021, sejak ujian nasional (UN) dihapus. Nilai dari asesmen ini menjadi salah satu komponen penting dalam seleksi masuk SMA/SMK di wilayah DIY, sehingga tak heran jika kebocoran itu membuat heboh masyarakat utamanya di kalangan pelajar.

Suhirman menjelaskan dari hasil investigasi yang telah dilakukan, tidak semua paket soal ASPD bocor. Kebocoran itu terjadi pada dua soal literasi numerik yang ditemukan identik sama dengan soal yang diujikan dalam ASPD. Kendati demikian, Suhirman menegaskan bahwa Disdikpora tidak akan mengulang ASPD tersebut, melainkan akan 

"Kami telah menetapkan kebijakan tidak mengadakan ujian ulang ASPD Literasi Numerik, karena dampak kebocoran sangat terbatas," kata dia.

Suhirman mengatakan dua soal identik yang bocor itu akan ditetapkan sebagai soal bonus bagi seluruh peserta ASPD DIY. Jadi salah ataupun benar jawabannya, tetap mendapatkan poin. "Dua soal numerasi yang bocor kami anggap sebagai soal bonus bagi seluruh peserta ASPD DIY. Ini kami lakukan untuk menghargai siswa-siswa yang sudah belajar dengan sungguh-sungguh,” ucapnya.

Modus Oknum Guru yang Bocorkan Soal

Lebih lanjut, ia menyampaikan modus  oknum guru dari sekolah lain di DIY yang membocorkan soal tersebut. Suhirman menyampaikan guru itu berhasil mengakses dua soal ASPD dengan mengunduh file Virtual Hard Disk (VHD) resmi untuk moda semi online. "Guru tersebut membuka file dan mengambil dua soal dari penyimpanan sementara (temporary cache), kemudian mengubah format XML menjadi tampilan soal menggunakan perangkat lunak tertentu,"

Guru itu membuka file dengan teknik khusus yang memerlukan kemampuan teknologi informasi, mengambil dari penyimpanan sementara, mengubah format, kemudian membagikannya pada murid lewat Google Form pada Sabtu (3/5/2025). Selain dua soal tersebut, menurut Suhirman, soal lain yang beredar merupakan soal tryout ASPD di tingkat kabupaten/kota DIY.

"Dari pertemuan dengan tim reviewer ASPD, soal yang bocor adalah soal final, bukan soal mentah dari penulis," katanya.

Dengan kejadian tersebut, Disdikpora DIY akan meningkatkan sistem pengamanan pelaksanaan ASPD mendatang, termasuk pengelolaan file dan akses data di tingkat sekolah. Sementara untuk sanksi terhadap guru yang membocorkan itu, Suhirman menyebut Disdikpora kabupaten/kota terkait akan memberikan sanksi terhadap guru yang bersangkutan. "Guru akan diberikan tindakan tegas sesuai dengan ketentuan disiplin ASN," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santoso Asrori mengatakan, pihaknya merasa lega dengan hasil investigasi tim yang dibentuk oleh Dinas Dikpora DIY. Disimpulkan bahwa guru termasuk siswa di SMP Negeri 10 Yogyakarta yang sebelumnya sempat dituding terlibat dalam kehebohan kebocoran soal ASPD ini dinyatakan tidak terbukti menyebarkan soal tersebut.

“Hasil tersebut diharapkan mampu membersihkan nama sekolah, guru, maupun siswa SMP Negeri 10 Yogyakarta yang belakangan ini mendapatkan tuduhan-tuduhan,” ujar Budi.

Read Entire Article
Politics | | | |