Petugas Dinas Perhubungan memeriksa mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/12/2025). Kejadian tersebut mengakibatkan sebanyak 21 orang yang merupakan siswa dan guru sekolah tersebut mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke RSUD Cilincing dan Koja untuk mendapatkan perawatan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat instruksi operasional terstandar atau standard operaional procedure (SOP) dalam hal pengantaran makanan dari dapur ke sekolah. Hal itu menyusul insiden mobil pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak puluhan siswa dan seorang guru di dalam kompleks SD Negeri 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12/2025).
Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang, mengatakan, SOP itu mengatur bahwa batas pengantaran MBG hanya sampai di luar pagar sekolah.
"Usahakan tidak masuk membawa makanan ke halaman. Cukup diantar di depan pagar. Kenapa? Karena meskipun tidak ada upacara, anak-anak itu kan sering lari-lari di halaman," ujar Nanik S Deyang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (14/12/2025).
Ia menekankan, pengendara mobil pengantar MBG haruslah seorang yang berprofesi sebagai sopir, bukan "sopir cabutan" atau berprofesi lain. Pihaknya melarang mobil tersebut dikemudikan oleh siapapun yang baru belajar mengendarai kendaraan.
"Harus punya SIM, tidak sekadar SIM A, karena SIM A sudah kayak SIM C, asal dapat. Kenapa tidak asal SIM A? Supaya dia menguasai pemakaian mobil matic ataupun manual. Dia harus berprofesi sopir," ujarnya.
Menurut Nanik, BGN juga mengharuskan sopir pengantar MBG ke sekolah harus mengenal medan dan memahami jalur lalu lintas pengantaran. Selain itu, sopir juga harus berkepribadian baik, tidak pernah terlibat dalam kasus narkoba, serta dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani.
"Saya minta perhatian sama mitra, jangan karena anda mau bayar murah, lalu main cabut saja. Sekarang saya rekomendasikan agar SPPG itu di-suspend dalam waktu yang tidak ditentukan. Nanti kalau ada kejadian, saya pun akan merekomendasikan hal yang sama kepada bapak ibu," ungkapnya.
Nanik juga meminta kepada kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) agar mengatur jam kerja dengan proporsional. Dengan begitu, distribusi MBG dapat diawasi dengan baik.
sumber : Antara

4 hours ago
6












































