Foto udara Stadion Utama Riau di Kota Pekanbaru, Riau.
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau melakukan klarifikasi terkait pernyataan Gubernur Riau Abdul Wahid yang sempat menyebut kemungkinan menjual Stadion Utama Riau hanyalah sekadar respons spontan dalam forum Rapat Kerja Perangkat Daerah (RKPD). Kepala Dispora Riau, Erisman Yahya, di Pekanbaru, Jumat (9/5/2025), mengatakan pembahasan itu muncul dari keprihatinan sejumlah pihak terhadap kondisi keuangan daerah.
“Pernyataan Pak Gubernur kemarin ingin menjual Stadion Utama Riau, itu kan sebenarnya lebih kepada respons spontan beliau saja, karena ada masukan menjual aset-aset yang tidak terpakai seperti kendaraan dan bangunan lainnya," kata Erisman.
Dia menjelaskan bahwa upaya untuk menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaan Stadion Utama Riau sebenarnya sudah dilakukan. Bahkan, beberapa calon pengelola pernah datang langsung meninjau lokasi, namun akhirnya investor memilih putar balik karena mempertimbangkan biaya perawatan yang besar.
Total luas keseluruhan lahan stadion ini mencapai sekitar 66,4 hektare. Hal ini lanjut dia tentu bukan kawasan yang kecil dan butuh anggaran besar untuk perawatan menyeluruh.
Diungkapkan, sejak usainya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2012, anggaran perawatan stadion memang tidak lagi dialokasikan secara penuh. Yang ada saat ini hanyalah anggaran untuk bagian dalam seperti kebersihan, pengamanan, dan pengawasan.
Ia menambahkan, meskipun anggaran terbatas, kondisi bagian dalam stadion masih cukup baik. Lapangan utama masih bisa difungsikan untuk bermain sepak bola, dan kebersihan relatif terjaga meski keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri.
Terkait rencana melibatkan pihak ketiga atau swasta, Dispora Riau menyatakan sangat terbuka untuk kerja sama pengelolaan asalkan sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut, ia berharap ada pihak tertarik untuk berinvestasi dalam pemanfaatan aset tersebut.
"Kita minta bantulah kepada semua pihak yang mungkin punya perhatian terhadap stadion ini. Kalau ada swasta yang berminat, tentu kami sangat terbuka melakukan kerja sama yang sesuai aturan. Tujuan kita sama, ingin stadion ini kembali menjadi kebanggaan kita bersama." tukasnya.
sumber : Antara