REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya aksi anarkis di sejumlah daerah yang menimbulkan keresahan masyarakat hingga jatuh korban jiwa.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim MUI), Zainut Tauhid Sa’adi menegaskan, MUI mengecam keras segala bentuk kekerasan, vandalisme, dan tindakan melawan hukum yang dinilai bertentangan dengan nilai moral, Pancasila, serta ajaran agama.
“Kami sangat menyayangkan bahwa tindakan-tindakan yang merusak, melanggar hukum, serta bertentangan dengan nilai-nilai moral, Pancasila dan ajaran agama ini telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, bahkan memakan korban,” ujar Zainut dalam keterangannya pada Senin (1/8/2025).
MUI menyampaikan duka cita mendalam atas para korban yang timbul akibat aksi-aksi kekerasan tersebut. Zainut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan empati, mendoakan para almarhum agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan ketabahan dan kekuatan.
MUI juga memberikan apresiasi kepada Presiden RI atas langkah cepat dalam menjaga stabilitas nasional, sekaligus mendukung langkah tegas TNI-Polri untuk menegakkan hukum dan melindungi masyarakat.
"Kami juga mendukung penuh langkah-langkah tegas dan terukur yang diambil oleh pemerintah, TNI, dan Polri untuk mengendalikan situasi, menegakkan kedaulatan hukum, menjaga ketertiban serta melindungi segenap masyarakat dari berbagai ancaman rasa takut," ucap Zainut.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa mengedepankan ketenangan dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks atau ajakan yang dapat memicu perpecahan.
"Kami menyerukan agar seluruh umat, khususnya umat Islam, untuk menjaga persatuan dan kerukunan. Mari kita bersatu padu menciptakan suasana yang aman, damai, dan tertib," katanya.
Selain itu, MUI juga mengimbau para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, dan pemimpin komunitas untuk berperan aktif dalam menyejukkan suasana di tengah-tengah masyarakat.
"Penting bagi kita semua untuk terus menggaungkan edukasi tentang pentingnya menjaga perdamaian, menolak kekerasan, dan mengutamakan dialog demi terpeliharanya kerukunan antarumat beragama dan persatuan bangsa," jelasnya.