Wisatawan Asal Swiss Kecelakaan di Gunung Rinjani

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang wisatawan asal Swiss mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani. Dalam pernyataannya Kementerian Kehutanan, Rabu (15/7/2025) menjelaskan kronologi penanganan kecelakaan tersebut.

Kementerian mengatakan pada Rabu (16/7/2025) pukul 11.25 WITA, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menerima informasi kecelakaan yang dialami pengunjung. Kecelakaan terjadi di lokasi 25 menit sebelum menuju jembatan besi kearah Danau Segara Anak. 

Berdasarkan informasi awal dari pemandu dan porter yang mendampingi, korban mengalami pendarahan dan diduga mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh.

Kementerian menjelaskan berdasarkan aplikasi eRinjani, korban kecelakaan teregistrasi mulai mendaki pada Selasa (15/7/2025) melalui pintu pendakian Sembalun, dengan kode booking ER6DXB5STLQDS atas nama Benedikt Emmenegger (46 tahun) dari Swiss.

BTNGR setelah menerima informasi tersebut, melakukan koordinasi dengan tim evakuasi Edelweis Medical Help Center (EMHC). Selanjutnya tim EMHC mempersiapkan dan mengumpulkan peralatan evakuasi serta logistik.

Pukul 11.30 WITA, tim evakuasi berkomunikasi dengan guide yang mendampingi korban untuk penanganan awal pasca kecelakaan. Tim juga meminta mereka guide agar mendampingi terus korban dilokasi tersebut sembari menunggu tim evakuasi datang.

Selanjutnya, pukul 11.59 WITA, tim mendapatkan informasi baru dari Guide bahwa ada salah satu pengunjung dari grup lain yang berprofesi sebagai dokter. Usai dilakukan pemeriksaan kondisi korban, dokter tersebut menyarankan agar evakuasi menggunakan helikopter/evakuasi udara karena dikhawatirkan terjadi pendarahan apabila evakuasi melalui jalur darat.

Pukul 12.15 WITA, BTNGR melakukan koordinasi dengan Kasie Ops Kantor SAR Mataram, terkait permintaan evakuasi udara oleh korban, oleh Kantor SAR Mataram langsung memerintahkan personil di Pos SAR Kayangan untuk merapat ke Sembalun. 

Kemudian pada pukul 12.40 WITA, tim medis dari EMHC bergerak ke lokasi korban, sementara tim Rinjani Squad yang berada di Pos 2 jalur Sembalun juga langsung bergerak menuju lokasi korban.

Secara terpisah, tim lainnya dari BTNGR berkoordinasi dengan Kepala SAR Mataram terkait evakuasi udara dan pertimbangan evakuasi udara jika dilakukan. 

Pukul 13.51 WITA, dilakukan koordinasi dengan pihak helicopter (Bali Air) terkait pelaksanaan evakuasi udara. Pihak heli (Bali Air) saat ini sedang menganalisa kemungkinan bisa mendarat atau tidak dan meminta mengirimkan beberapa video disekitar lokasi korban. 

Pukul 15.00 WITA, informasi dari operator bahwa helicopter akan diterbangkan dengan harapan tidak ada perubahan cuaca yang ekstrim di lokasi. Apabila korban berhasil dilakukan evakuasi udara, ia akan dibawa langsung ke Bali (RS. Nusa Medica). Pihak asuransi pribadi korban juga sudah melakukan kontak dengan pihak rumah sakit. 

Read Entire Article
Politics | | | |