400 Artis Hollywood Bela Jimmy Kimmel dan Kecam Disney

1 hour ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 400 artis dan tokoh Hollywood menandatangani surat terbuka yang dirilis American Civil Liberties Union (ACLU) untuk mengecam penangguhan acara Jimmy Kimmel Live! oleh Disney. Penangguhan tersebut terjadi setelah tekanan dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Surat ini dirilis lima hari setelah Disney menghentikan sementara penayangan acara talkshow tersebut, seusai Jimmy Kimmel berkomentar terkait kematian aktivis sayap kanan Charlie Kirk. Melalui surat terbuka ini, ACLU menyeru seluruh rakyat Amerika untuk bersatu dalam membela hak untuk bersuara.

"Upaya untuk menekan seniman, jurnalis, dan tokoh publik lainnya melalui ancaman dan pembalasan adalah serangan langsung terhadap nilai-nilai kebebasan yang dijamin konstitusi," demikian isi surat ACLU seperti dilansir laman The Guardian, Selasa (23/9/2025).

Nama-nama besar yang turut menandatangani surat tersebut antara lain Jennifer Aniston, Meryl Streep, Tom Hanks, Robert De Niro, Jason Bateman, Jane Fonda, Selena Gomez, Olivia Rodrigo, Natalie Portman, Maya Rudolph, Martin Short, Joaquin Phoenix, Rooney Mara, Ben Stiller, Jamie Lee Curtis, Julia Louis-Dreyfus, Maggie Gyllenhaal, Michael Keaton, Regina King, Diego Luna, hingga Lin-Manuel Miranda. Direktur Eksekutif ACLU, Anthony D Romero, menambahkan bahwa penangguhan acara Jimmy Kimmel mencerminkan era sensor baru yang menyerupai masa McCarthy di Amerika Serikat. la juga menilai tindakan pemerintah yang menekan perusahaan swasta untuk membungkam suara-suara kritis merupakan momen kelam bagi kebebasan berbicara.

"Kita berada di era McCarthy modern, di mana pemerintah menggunakan tekanan untuk membungkam media dan dunia hiburan untuk bersuara. Padahal kebebasan berbicara dilindungi konstitusi kita," kata Romero.

Kontroversi bermula dari pernyataan Kimmel dalam monolog pembuka acaranya pada 10 September lalu, seusai insiden penembakan yang menewaskan aktivis konservatif Charlie Kirk. "Geng MAGA (pendukung Trump) mati-matian mencoba menggambarkan pelaku yang membunuh Charlie Kirk bukan sebagai bagian dari mereka, dan justru memanfaatkannya untuk kepentingan politik," kata Kimmel.

Pernyataan tersebut memicu kemarahan dari kalangan konservatif, termasuk Ketua Komisi Komunikasi Federal AS, Brendan Carr, yang menuduh Kimmel secara sengaja menyebarkan kebohongan. Carr juga mengancam akan mencabut lisensi penyiaran afiliasi ABC jika Disney tidak mengambil tindakan tegas terhadap Kimmel.

Tekanan dari Carr disusul oleh langkah stasiun-stasiun afiliasi seperti Nexstar dan Sinclair yang memutuskan untuk tidak menayangkan acara tersebut. Nexstar bahkan menuntut agar Kimmel meminta maaf secara langsung dan menyumbang ke organisasi aktivis sayap kanan Turning Point USA yang didirikan oleh Kirk. Disney kemudian mengambil keputusan untuk menangguhkan acara tersebut, yang memicu gelombang kritik dari publik dan kalangan industri.

Keputusan tersebut menuai kecaman luas sebagai bentuk sensor yang melanggar prinsip kebebasan berpendapat. Tak hanya dari kalangan liberal, sejumlah tokoh Partai Republik seperti Senator Ted Cruz juga menyuarakan keprihatinan. Keputusan tersebut juga telah memicu protes luas serta seruan untuk memboikot Disney.

Read Entire Article
Politics | | | |