Laporan jurnalis Republika, Teguh Firmansyah, dari Makkah, Arab Saudi
Sebanyak tiga orang anggota jamaah haji Indonesia dinyatakan hilang di Makkah, Arab Saudi. Ketiganya adalah Nurimah (80 tahun), Sukardi bin Jakim (68), dan Hasbullah Ikhsan (73 tahun).
Nurimah merupakan seorang haji asal Kelompok Terbang (Kloter) PLM 19 (Palembang) dan menginap di Hotel Nomor 614 Sektor 6. Adapun Sukardi berasal dari Kloter SUB 79 (Surabaya) dan tinggal di Hotel Nomor 813. Hasbullah (73 tahun) dari Kloter BDJ 07.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyatakan, pihaknya hingga kini masih mencari keberadaan mereka. PPIH juga mengonfirmasi, ketiga anggota jamaah haji RI itu memiliki riwayat penyakit demensia.
"Proses pencarian jamaah kita yang masih belum kembali ke kloternya masih kita lakukan," ujar Kepala Bidang Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi Harun Arrasyid di Kantor Urusan Haji Makkah, Ahad (22/6/2025).
Menurut Harun, Nurimah meninggalkan rombongan dua hari setelah sampai di Makkah atau sebelum puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Yang bersangkutan tiba di Tanah Suci sejak tanggal 28 Mei 2025. Adapun Sukardi diketahui terpisah dari rombongan atau belum kembali ke kloternya dua hari usai yang bersangkutan tiba di Makkah atau sekitar tanggal 29 Mei 2025.
"Terakhir yang ketiga (Hasbullah) baru laporan malam Selasa kemarin--berarti kurang lebih empat hari lalu--ini ada laporan ke kami," ujarnya.
Pendamping keluarga Hasbullah yang juga sang anak melaporkan, ayahnya dinyatakan hilang sekitar pukul 03.00 dini hari. Sang bapak diketahui keluar dari kamar tanpa pengawasan anak.
"Barang kali tidak tahu arah kamarnya, lalu ada yang mengantar ke lobi. Dan di lobi hotel, tak ada orang, lalu bapak itu mungkin keluar. Setelah keluar hotel, tak kembali lagi," ujar Harun menjelaskan.
Bidang Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi telah membentuk dua tim untuk mencari ketiga orang lansia tersebut. Tim-tim ini menyisir hotel dan rumah sakit di Kota Makkah. Mereka juga berkoordinasi dengan pihak syarikah dan kepolisian setempat.
"Kami bersama melakukan pencarian sejak laporan itu kami terima sampai saat ini kami lakukan penyisiran-penyisiran di rumah-rumah sakit di Makkah, termasuk kami berkoordinasi juga ke rekan-rekan yang kesehatan di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia)," ujar Harun.
Pada Ahad (22/6/2025) pagi, ia bersama dengan tim menuju ke Muasyim (semacam kamar jenazah). Sebab, ada laporan perihal dua jenazah di sana.
Begitu melakukan pengecekan, Harun memastikan bahwa kedua jenazah itu bukanlah nama-nama yang dicarinya.