Ahli Fiqih Makin Langka, Benarkah Tanda Akhir Zaman?

13 hours ago 5

loading...

Saat ini, menjamur perhatian manusia terhadap hapalan Al-Quran , dan bagusnya bacaan namun mereka yang memahami hukum, syariat, hikmah, dan menjalankannya, kurang mendapat perhatian. Foto ilustrasi/ist

Kondisi saat ini, para fuqaha atau ahli-ahli fiqih makin sulit dan langka ditemui, sebaliknya penceramah dan penghapal Al-Quran jumlahnya semakin banyak. Benarkah kondisi ini sebagai tanda akhir zaman ?

Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia Ustaz Farid Nu'man Hasan mengatakan kondisi seperti ini dijelaskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sabdanya :

إِنَّكُمْ قَدْ أَصْبَحْتُمْ فِي زَمَانٍ كَثِيرٍ فُقَهَاؤُهُ، قَلِيلٍ خُطَبَاؤُهُ، كَثِيرٍ مُعْطُوهُ قَلِيلٍ سُؤَّالُهُ الْعَمَلُ فِيهِ خَيْرٌ مِنَ الْعِلْمِ، وَسَيَأتِي [مِنْ بَعْدِكُمْ] زَمَانٌ قَلِيلٌ فُقَهَاؤُهُ، كَثِيرٌ خُطَبَاؤُهُ , كَثِيرٌ سُؤَّالُهُ، قَلِيلٌ مُعْطُوهُ، الْعِلْمُ فِيهِ خَيْرٌ مِنَ الْعَمَلِ

"Sungguh, saat ini kalian hidup di mana banyak fuqaha (ahli fiqih), sedikit khuthaba (penceramah, tukang pidato, orator), banyak yang memberi, dan sedikit peminta-minta. Setelah kalian, akan datang zaman sedikit ahli fiqihnya, banyak penceramahnya, orang yang memberi sedikit, sedangkan yang meminta-minta banyak. Saat itu manusia lebih mementingkan ilmu dibanding amal." (HR. Ath-Thabarani dalam Mu'jam Al-Kabir, No. 3111).

Hadis di atas dinyatakan dhaif oleh Imam Zainuddin al-'Iraqi. (Takhrijul Ihya', Hal 14). Namun, ada yang shahih sebagai ucapan Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu:

إنك في زمان كثير فقهاؤه قليل قراؤه تُحْفَظُ فِيهِ حُدُودُ الْقُرْآنِ وَتُضَيَّعُ حُرُوفُهُ قَلِيلٌ مَنْ يَسْأَلُ كَثِيرٌ مَنْ يُعْطِي يُطِيلُونَ فِيهِ الصَّلَاةَ وَيُقَصِّرُونَ الْخُطْبَةَ يُبَدُّونَ أَعْمَالَهُمْ قَبْلَ أَهْوَائِهِمْ وَسَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ قَلِيلٌ فُقَهَاؤُهُ كَثِيرٌ قُرَّاؤُهُ يُحْفَظُ فِيهِ حُرُوفُ الْقُرْآنِ وَتُضَيَّعُ حُدُودُهُ كَثِيرٌ مَنْ يَسْأَلُ قَلِيلٌ مَنْ يُعْطِي يُطِيلُونَ فِيهِ الْخُطْبَةَ وَيُقَصِّرُونَ الصَّلَاةَ يُبَدُّونَ فِيهِ أَهْوَاءَهُمْ قَبْلَ أَعْمَالِهِمْ

Kalian (para sahabat nabi) hidup di zaman banyak fuqaha, sedikit qurra (ahli baca Al-Qur'an ), di zaman ini terjaga hukum-hukum Al-Qur'an , hilang huruf-hurufnya (bacaan tidak terlalu bagus), peminta-minta lebih sedikit dibanding yang memberi, salatnya panjang dan khutbahnya pendek, mereka mengutamakan amal-amalnya dibanding hawa nafsunya. Akan datang zaman kepada manusia, fuqahanya sedikit, banyak ahli baca Al-Qur'an , mereka hanya menjaga huruf-hurufnya tapi luput dari menjaga hukum-hukum syariat yang ada pada Al-Qur'an , peminta-minta lebih banyak dibanding pemberi, khutbah mereka panjang tapi salat mereka pendek, mereka lebih menampakkan hawa nafsunya dibanding amalnya. (HR. Malik, Dishahihkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar, Fathul Bari, 5/510).

Imam Ibnu Abdil Bar berkata: "Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dengan banyak jalur yang bersambung, bagus, dan mutawatir." (Al Istidzkar, 2/363).

Riwayat ini merupakan pujian dan keutamaan atas zaman dimana ahli fiqih , orang yang paham agama, lebih banyak dibanding penceramah dan penghapal Al-Qur'an .

Read Entire Article
Politics | | | |