loading...
Ala Khutah: Pengalaman Spiritual Warga Indonesia Menyusuri Jejak Hijrah Nabi di Saudi Arabia
Saya benar-benar terharu setelah menyaksikan sebuah video singkat yang diunggah oleh Yang Mulia Turki Al Al-Sheikh , Ketua Otoritas Hiburan Umum Saudi, di akun media sosialnya. Dalam video tersebut tampak antusiasme warga Indonesia dari berbagai usia yang tengah mendaftar untuk mengikuti pengalaman “Ala Khutah” (Dalam Jejak Nabi)—sebuah perjalanan spiritual yang merekonstruksi rute Hijrah Nabi Muhammad ﷺ dari Makkah ke Madinah.
Pengalaman ini bukan sekadar wisata, tetapi sebuah ziarah sejarah sejauh 470 kilometer yang mengikuti jejak Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar As-Siddiq. Rute ini melewati 41 situs bersejarah dan 5 lokasi kunci yang menjadi saksi penting perjalanan Hijrah.
Baca Juga: 4 Manfaat Al Fatihah untuk Diri Sendiri
Sebuah Inovasi Wisata Spiritual Era Modern
“Ala Khutah” adalah pengalaman interaktif dan spiritual yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dirancang untuk berlangsung selama enam bulan, program ini menyambut ratusan ribu pengunjung dari seluruh dunia. Setiap detail perjalanan dirancang dengan merujuk pada sumber sejarah yang otentik, menjadikannya sebagai gabungan antara hiburan modern, pelestarian budaya, dokumentasi sejarah, dan penyegaran nilai-nilai keagamaan.
Menurut penyelenggara, lebih dari satu juta orang telah mendaftar, dan ditargetkan 300.000 pengunjung akan mengikuti program ini pada tahun pertama, dengan proyeksi meningkat hingga lima juta pengunjung per tahun pada 2030. Yang paling mencolok adalah tingginya minat dari Indonesia—ribuan warga Indonesia telah mengantre untuk merasakan langsung pengalaman langka ini.
Menghidupkan Kembali Sejarah dengan Cara yang Tak Terlupakan
Perjalanan ini dimulai dari Gua Tsur, tempat Nabi dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kaum Quraisy. Dari sana, peserta akan menempuh padang pasir dengan berjalan kaki atau menunggang unta, melewati pos peristirahatan dan stasiun layanan yang dirancang khusus menyerupai suasana masa lalu. Yang menarik, para peserta juga akan menyaksikan pertunjukan teatrikal yang menggambarkan detik-detik penting Hijrah, langsung di lokasi aslinya.
Tersedia lebih dari 50 pos layanan yang dilengkapi sistem transportasi canggih—pengunjung dapat mencapai Gua Tsur hanya dalam waktu tiga menit, menggantikan perjalanan kaki selama dua jam yang dulu sangat melelahkan. Ini adalah pengalaman sejarah yang dihidupkan—bukan sekadar dibaca di buku atau didengar di majelis.
Indonesia: Negeri dengan Rindu yang Mendalam pada Sejarah Nabi
Apa yang membuat pengalaman ini begitu mengharukan adalah antusiasme luar biasa dari masyarakat Indonesia. Seolah ada kerinduan kolektif untuk menyentuh kembali jejak Nabi, bukan hanya lewat doa dan kajian, tetapi melalui perjalanan fisik dan emosional yang menyatu dengan alam, sejarah, dan iman.
Pengalaman “Ala Khutah” pantas disebut sebagai pengalaman sejarah interaktif terpanjang di dunia—dilihat dari durasi, jarak, jumlah situs bersejarah, dan kedalaman nilai warisan spiritualnya. Ini adalah inisiatif global yang mengubah cara kita memandang sejarah Nabi: dari buku, ke bumi; dari narasi, ke langkah nyata; dari ingatan, ke perasaan yang menggetarkan hati.
Dan dalam waktu dekat, jejak Hijrah ini akan menjadi kisah yang diceritakan ulang melalui air mata rindu dari ribuan warga Indonesia. (Gharawi Mohammed – Penulis dan Jurnalis Arab Saudi)
(aww)