Panel sel surya tersusun rapi di lapangan pembangkitan listrik tenaga surya berteknologi fotovoltaik di Prefektur Hainan, Provinsi Qinghai, China, Selasa (12/7/2022).
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Laporan Boao Forum for Asia mengungkapkan kemajuan teknologi ramah lingkungan Asia berkembang sangat pesat. Benua ini berpotensi memimpin industri bahan baku baterai, plastik yang dapat terurai secara hayati dan lain-lain.
Dikutip dari People Daily, Senin (31/3/2025), dalam laporan "Sustainable Development: Asia and the World Annual Report 2025 -- Addressing Climate Change: Asia Going Green," Boao Forum for Asia mengatakan perkembangan ini didorong kemampuan industri dan dukungan kebijakan pemerintah.
Laporan itu mengurai kemajuan energi terbarukan Asia. Dalam laporan itu, Boao Forum mencatat kini 85 persen kapasitas energi Cina berasal dari energi terbarukan. Sementara Indonesia dan Singapura memimpin upaya penyerapan dan penyimpanan karbon (CSS).
Cina, Jepang dan Korea Selatan (Korsel) mendominasi rantai pasokan teknologi baterai lithium global. Bahan baku yang sangat penting bagi kendaraan listrik.
Sementara Cina merupakan garda depan upaya Asia memperkuat industri hidrogen hijau. Asia menguasai 70 persen kapasitas elektroliser hidrogen dunia.
Penghasil emisi terbesar di Asia seperti Cina, India, Indonesia, Jepang dan Arab Saudi menetapkan target ambisius untuk memangkas emisi gas rumah kaca. Contohnya perekonomian-perekonomian ASEAN yang mengembangkan strategi aksi iklim nasional dan rencana aksi untuk mengimplementasikan langkah dan target pemangkasan emisi yang ditetapkan sendiri (NDC).
Meskipun ada kemajuan yang signifikan, laporan tersebut menekankan beberapa negara sudah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan. Tetapi beberapa negara masih harus menempuh jalan yang panjang untuk menegaskan komitmen iklim mereka.
Dalam laporannya, Boao Forum for Asia mengatakan peran Asia dalam upaya mitigasi perubahan iklim sangat penting. Benua ini merupakan rumah bagi lebih dari separuh populasi dunia, menghasilkan sekitar separuh PDB global, dan menyumbang lebih dari separuh emisi karbon dioksida global.