Aspekpir Buat Biochar dari Tandan Kosong Sawit di Kampar

3 hours ago 1

loading...

Aspekpir membuat biochar dengan menggunakan bahan baku dari tandan kosong sawit. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Para petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) mempraktekkan pembuatan biochar dengan menggunakan bahan baku dari tandan kosong sawit. Biochar merupakan arang aktif dengan kandungan karbon yang cukup tinggi.

Praktik pembuatan biochar ini diselenggarakan di KUD Karya Sembada, Desa Batang Tindih, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (14/5/2025). Hadir sebagai instruktur dalam kegiatan ini adalah Mirza Arif Zainal dari Yayasan Agathis Dammara Karbon dan Arif Firmansyah sebagai praktisi pengguna biochar.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).

Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan kegiatan ini melibatkan 100 petani sawit anggota Aspekpir di Kabupaten Kampar, Riau. "Harapan kami, anggota Aspekpir di Kampar bisa membuat biochar secara mandiri karena bahan bakunya (tandan kosong sawit) sangat melimpah," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5).

Baca Juga: BPDP Bantu Anak Petani Sawit dengan Beasiswa ke Perguruan Tinggi

Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat yang hadir mewakili Direktur Utama BPDP Eddy Abdurrachman mengapresiasi kegiatan ini karena sesuai dengan sasaran dari pendirian BPDP, yakni peningkatan kesejahteraan petani sawit.

"Harapan saya para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, menyerap materi yang disampaikan para pembicara dan mengaplikasikan biochar yang dibuatnya di kebun sawitnya. Apalagi tandan kosong sawit yang menjadi bahan baku (biochar) banyak tersedia di sini," kata Anwar Sadat.

Mirza Arif Zainal mengatakan bahwa biochar kaya karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna atau pembakaran tanpa oksigen atau oksigen terbatas dengan suhu di atas 200-250 Celcius. Pembakaran ini dilakukan dalam waktu dua jam atau lebih tergantung pada jenis biomassa yang digunakan.

Biochar, kata Mirza, disebut juga arang aktif dengan kandungan karbon cukup tinggi. Biochar memiliki rongga-rongga yang berfungsi menyerap dan menyimpan dengan sangat baik. “Secara fisik, tampilan biochar seperti arang untuk bakaran sate, ayam panggang, dan sejenisnya. Namun, biochar memiliki struktur yang jauh lebih berpori/berongga dibandingkan arang biasa,” tuturnya.

Lebih lanjut Mirza menjelaskan bahwa, rongga-rongga pada biochar ini berfungsi mengikat unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, sehingga mencegah unsur hara tersebut tersapu oleh air hujan, erosi atau leaching. “Dengan kemampuan menyerap/menyimpang air dan unsur hara, biochar mampu menjaga kelembaban tanah sehingga akar tanaman dapat berkembang lebih baik,” sebutnya.

Dengan fungsi tersebut, biochar bukan pupuk. Jika pupuk berfungsi sebagai sumber nutrisi langsung bagi tanaman, maka biochar lebih berperan sebagai pembenah tanah.

Read Entire Article
Politics | | | |