Bidan Tentukan Keberhasilan KB dan Pencegahan Stunting

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan bidan menjadi salah satu penentu keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) dan pencegahan stunting di tingkat komunitas.

Selain memberikan layanan medis, Wihaji menegaskan bidan juga berperan penting menjadi pendamping, edukator, serta pemberi informasi yang akurat dan aman dalam bidang kesehatan reproduksi.

"Jangan bicara sumber daya manusia yang unggul kalau gizi buruk dan kematian ibu masih tinggi. Bidan-lah penjaga kualitas generasi emas kita. Tanpa mereka, mustahil kita bisa memanen bonus demografi dengan baik," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Wihaji juga menekankan pentingnya negara menjamin kualitas kesehatan ibu dan anak di era bonus demografi, sehingga peran bidan menjadi sangat vital, untuk turut mengawal masa pranikah, kehamilan, persalinan, hingga tumbuh kembang anak.

"Bidan juga berperan memastikan program 1.000 Hari Pertama Kehidupan di Kemendukbangga/BKKBN dapat terlaksana dengan baik, mulai dari calon pengantin hingga balita, demi mendukung pencapaian bonus demografi dan Indonesia Emas 2045," ujar dia.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi para bidan yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di seluruh pelosok negeri dan selama ini telah menjadi garda terdepan yang bekerja dengan penuh dedikasi dan komitmen.

"Dengan kebersamaan dan kolaborasi, kita dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan, memastikan setiap ibu dan anak mendapatkan perlindungan maksimal, serta mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan dukungannya terhadap peningkatan kapasitas bidan melalui kolaborasi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Salah satu langkah konkret yang direncanakan yakni melalui pembentukan ekosistem pelatihan, yang memungkinkan bidan senior dapat membuka praktik mandiri dan membimbing bidan baru, khususnya di wilayah yang kekurangan tenaga medis.

"Kami akan memastikan adanya jalur rujukan yang jelas antara bidan dan fasilitas kesehatan demi keselamatan ibu dan bayi," ujar Menkes.

Sedangkan Ketua Umum IBI Ade Jubaedah menyampaikan bahwa saat ini terdapat lebih dari 35 ribu bidan praktik mandiri di Indonesia, dengan 18 ribu di antaranya telah memiliki sertifikasi sebagai bidan delima, yaitu bidan dengan pelatihan dan pengawasan berkelanjutan.

Kegiatan Fun Walk diselenggarakan oleh IBI berkolaborasi dengan Kemendukbangga dan Kemenkes di Jakarta pada Minggu (8/6) untuk memperingati Hari Bidan Sedunia yang jatuh setiap 24 Mei.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |