4 hours ago
5
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dukungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap pelaku UMKM kembali membuahkan hasil. Melalui program Pengusaha Muda Brilian (PMB), BRI sukses mengantarkan Labuna, produsen rempah asal Mojokerto, menembus pasar internasional dan mencatat omzet ratusan juta rupiah setiap bulan.
Didirikan pada 2017 oleh Rudi, Labuna—singkatan dari Lada Bubuk Nusantara—memulai langkah dari produk lada kemasan sachet yang belum banyak dilirik pelaku lokal. Kini, Labuna telah berekspansi ke berbagai rempah bubuk seperti kunyit, ketumbar, hingga bumbu khas Nusantara lainnya.
Transformasi Labuna sebagai UMKM naik kelas terjadi sejak bergabung dalam program PMB BRI pada 2022. Selama dua tahun, Labuna mengikuti pelatihan intensif, mentoring, dan evaluasi menyeluruh dalam aspek produksi hingga manajemen usaha.
“Banyak hal bermanfaat dan membantu yang didapat dari PMB BRI,” ujar Marketing Labuna, Libri Annisa dalam keterangan yang diterima Sabtu (21/6/2025).
Hasilnya terlihat dalam perolehan omzet yang melonjak dari puluhan juta menjadi ratusan juta rupiah per bulan. Produk Labuna kini tersebar di berbagai kota dari Aceh, Palu, hingga Sorong dan kawasan timur Indonesia.
Puncak prestasi Labuna diraih saat menyabet gelar Best Expo di ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025. BRI kemudian merekomendasikan Labuna untuk mewakili Indonesia dalam Food & Hotel Asia (FHA) Singapura, pameran industri makanan dan minuman terbesar di Asia.
“Alhamdulillah kami diikutsertakan dalam event FHA oleh BRI, mewakili Indonesian Pavilion, setelah mendapatkan gelar Best Expo pada BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Dari event tersebut kami mendapatkan banyak channel dari potential buyer, baik itu di Asia maupun dari berbagai benua lainnya,” jelas Libri.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan, keberhasilan Labuna mencerminkan strategi BRI yang fokus pada pembinaan berkelanjutan, bukan sekadar pembiayaan.
“Melalui program seperti Pengusaha Muda Brilian dan BRI UMKM EXPO(RT), BRI menghadirkan ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi. Tak hanya memberikan pembiayaan, kami juga fokus pada peningkatan kapasitas usaha dan perluasan akses pasar, termasuk pasar global,” ujar Agustya.
Ia menambahkan, “Semakin banyak UMKM seperti Labuna yang kami dorong untuk go global, semakin besar pula kontribusi sektor usaha rakyat terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.”
Meski telah menembus pasar ekspor, Labuna menilai keberhasilan akan lebih berkelanjutan jika sektor hulu juga diperkuat.
“Jika petani juga diberi program pengembangan oleh BRI, akan ada peningkatan produksi. Ini penting agar keberlanjutan suplai tetap terjaga,” pungkas Libri.
Kisah Labuna menjadi bukti bahwa sinergi antara semangat kewirausahaan dan dukungan institusi finansial nasional dapat menciptakan dampak ekonomi yang meluas. Dari Mojokerto, Labuna kini bersiap membawa harum rempah Nusantara ke pasar dunia.
