Bukan Washington, Kremlin: Kesepakatan Damai Harus dengan Kiev

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin pada Rabu (30/4) mengatakan bahwa kesepakatan damai Rusia-Ukraina harus dicapai dengan Kiev dan bukan Washington, sehari setelah Amerika Serikat memperingatkan akan menarik diri sebagai mediator perundingan damai jika tidak ada kemajuan.

"Kesepakatan damai harus diselesaikan dengan Ukraina, bukan dengan Amerika," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seraya mencatat bahwa kontak langsung antara Putin dan Presiden AS Donald Trump dapat dilakukan jika perlu.

Peskov juga mengatakan negaranya berterima kasih kepada AS atas upayanya mencoba memediasi kesepakatan damai dengan Ukraina, dan berharap hal itu berhasil.

Selain itu, Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin siap menerima usulan mengenai masalah tersebut dan bahwa Moskow memahami bahwa AS ingin mencapai hasil yang cepat dalam proses ini.

"Pada saat yang sama, kami memahami bahwa akar penyebab krisis Ukraina terlalu rumit untuk diselesaikan dalam semalam. Ada banyak perbedaan yang perlu dipertimbangkan," katanya lebih lanjut.

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa Putin tetap terbuka terhadap cara-cara politik dan diplomatik untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina, dengan alasan bahwa mereka tidak mendengar reaksi apa pun dari Kiev mengenai masalah itu.

Ia juga mengatakan bahwa "sama sekali tidak mungkin" untuk tidak mengakui situasi terkini di lapangan terkait pembahasan penyelesaian, sambil mengingatkan bahwa Rusia masih terbuka untuk negosiasi langsung dengan Ukraina tanpa prasyarat.

"Sayangnya, kami belum mendengar pernyataan atau komentar apa pun dari Kiev, jadi kami tidak tahu apakah Kiev siap untuk ini atau tidak," katanya.

Dalam mengomentari unggahan Truth Social oleh Trump pada Sabtu (26/4), Peskov mengatakan bahwa Putin mendukung inisiatif gencatan senjata di Ukraina, tetapi "serangkaian perbedaan" perlu diselesaikan terlebih dahulu.

Dalam sebuah unggahan di tengah serangan rudal Rusia terhadap sejumlah kota di Ukraina, Trump mengatakan bahwa “tidak ada alasan” untuk serangan-serangan yang terjadi, yang menurutnya membuatnya berpikir bahwa mungkin Putin “tidak ingin menghentikan perang, dia hanya mempermainkanku.”

Sebelumnya pada Selasa (29/4), Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memperingatkan bahwa Washington akan mundur sebagai mediator dalam perundingan perdamaian yang sedang berlangsung jika tidak melihat "proposal konkret" dari Moskow dan Kiev untuk mengakhiri konflik.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |