Home > Kisah Wednesday, 03 Dec 2025, 15:04 WIB
Seorang ibu mendapat nasihat agar mendatangi Khalifah Umar besok pagi.
Ilustrasi: seorang memanggul beras demi hidup. (Foto: Sumatralink.id/Mursalin Yasland)SUMATRALINK.ID -- Suatu malam, seperti biasa, Khalifah Umar bin Khotob Rodhyallahunahu patroli kampung. Seorang ibu melintas sedang memanggul girbah (wadah air dari kulit) memasuki sebuah rumah.
Tengah malam gelap ada seorang ibu bolak balik memanggul girbah. Umar heran. Ia mendekat. Ibu tersebut tak mengenalnya sebagai khalifah. Umar bertanya ikhwal seorang ibu membawa air keluar masuk rumahnya malam-malam.
Ibu itu mempunyai anak banyak. Sedangkan ia hidup bersama anak-anaknya tanpa suami. Tidak ada pembantu di rumahnya. Ibu tersebut harus menunggu sampai tengah malam saat anak-anakya tertidur untuk mengambil air keluar.
Baca juga: Difitnah, Cara Hamka dan Pramoedya Saling Memaafkan
Umar membantu ibu tersebut. Ia memanggul girbah berisi air untuk dibawa ke dalam rumah hingga kantong air di dalam rumah ibu itu penuh. Umar pamit. Sebelum menjauh dari rumah ibu tadi, Umar berpesan:
"Esok pagi, datanglah kepada Umar, ia akan memberimu seorang pembantu rumah," kata Umar, seperti biasa setiap patroli malam menemui rakyatnya ia menyembunyikan identitasnya sebagai khalifah.
Ibu yang banyak anak dan hidup sebatang kara tanpa suami di kampung yang jauh terpencil, tidak yakin akan menghadap Umar, sang penguasa negeri kala itu.
"Umar terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Bagaimana bisa saya menjumpainya," ujar Ibu tersebut yang tidak menaruh curiga kepada seorang lelaki yang membantunya malam hari.
"Pokoknya, besok pagi datangi dia (Umar). In shaa Allah akan dipenuhi semuanya," pinta Umar kepada ibu tadi seperti dikutip Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya Umar Ibn'l Khattab Mukmin Perkasa.
Ibu ini bingung. Ia mendapat nasihat agar segera mendatangi Umar, khalifah atau presiden negerinya. Sedangkan kondisi hidupnya miskin, tidak pantas layaknya bertemu raja.

1 day ago
12










































