Kolesterol jahat (ilustrasi). Konsumsi makanan tinggi lemak dan gula secara berlebihan saat Lebaran bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi serta berbagai penyakit lainnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lebaran identik dengan hidangan lezat seperti opor ayam, gulai, rendang, hingga aneka kue kering yang menggoda selera. Namun, konsumsi makanan tinggi lemak dan gula secara berlebihan bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi serta berbagai penyakit lainnya.
Dokter sekaligus Sekretaris Jenderal Himpunan Fasyankes Dokter Indonesia (HIFDI), dr Putro S Muhammad, mengatakan salah satu cara untuk tetap sehat saat Lebaran adalah dengan membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol.
“Jangan makan sampai kenyang penuh. Sebaiknya, perut diisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan seperti sisanya dibiarkan kosong agar pencernaan tidak terbebani,” kata dr Putro saat dihubungi Republika.co.id pada Jumat (28/3/2025).
Selain jumlah, komposisi makanan juga perlu diperhatikan. Dokter Putro menyarankan untuk memilih ukuran piring kecil kemudian diisi oleh campuran karbohidrat kompleks, protein rendah lemak, serta sayuran.
“Dalam satu piring lebih baik komposisinya bervariatif daripada satu jenis tapi tinggi lemak,” kata dr Putro.
Setelah makan, dr Putro menyarankan agar umat Islam tidak langsung rebahan atau duduk terlalu lama. Berikan jeda sekitar 20 hingga 30 menit, lalu lakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki santai selama 7 hingga 10 menit. Aktivitas ni membantu pencernaan serta mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Jika masih merasa lapar setelah makan besar, pilih camilan yang lebih sehat. Dokter Putro menyarankan untuk mengonsumsi setengah gelas es kelapa muda tanpa gula. Kelapa muda mengandung elektrolit alami yang baik untuk tubuh, serta rendah kalor jika dikonsumsi tanpa tambahan pemanis.
“Yang tidak kalah penting, pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin sangat perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh sebelum menikmati hidangan Lebaran,” kata dr Putro.