Din Syamsuddin: Serangan Amerika ke Iran Bisa Menyulut Perang Dunia III

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Guru Besar Politik Islam Global UIN Jakarta, Profesor Din Syamsuddin mengatakan, serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran berpotensial menyulut Perang Dunia III. Amerika tentu tidak mudah menaklukkan Iran yang cukup memiliki senjata canggih berupa rudal bahkan rudal balistik, maka AS akan meminta bantuan sekutu-sekutunya seperti Inggris, Prancis, dan negara-negara Arab tertentu.

Din mengatakan, Iran tentu tidak akan sendiri, negara-negara yang bersimpati kepadanya dan menolak sikap arogan Amerika seperti Russia, China dan Pakistan akan bergabung mendukung Iran. Inilah awal malapetaka dunia baru.

"Perihal Dunia Islam, khususnya dunia Arab, dapat diduga akan bersimpati kepada Iran sebagai sesama negara Muslim, paling tidak memilih diam atau netral," kata Din kepada Republika, Senin (23/6/2025)

Din mengatakan, pernyataan Raja Salman, seperti disiarkan media bahwa jika Iran diserang Amerika, maka Arab Saudi akan bersimpati kepada Iran sebagai sesama negara Muslim. Jika sikap ini benar maka besar kemungkinan negara-negara Arab akan mendukung Iran. 

Din menambahkan, jika yang terjadi adalah Perang Dunia III yang episentrumnya adalah kawasan Timur Tengah, negara-negara Arab merupakan pihak yang paling terkena dampaknya. Jika Selat Hormuz membara atau ditutup, maka harga minyak dunia akan naik, dan berakibat pada resesi global.

Memang dunia Islam, khususnya dunia Arab tidak terlepas dari dampak buruk perang dunia maupun perang kawasan. Oleh karena itu, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, menyerukan dunia Islam untuk bersatu, dan memilih sesuai pesan Islam untuk bersama tegakkan keadilan untuk mewujudkan perdamaian dunia sejati. 

"Eskalasi di Timur Tengah sebagai akibat serangan Israel dan Amerika terhadap Iran tidak terlepas dari masalah Palestina, israel yang kewalahan menguasai Palestina khususnya Gaza, maka dukungan Iran terhadap Hamas dan juga kelompok Houthi di Yaman dijadikan sebagai alasan untuk menyerang Iran, inilah agitasi dan kalkulasi yan keliru," jelas Din.

Di menegaskan, serangan Israel terhadap Iran bagaikan menggali kuburnya sendiri. Amerika yang menyerang Iran untuk membela Israel merupakan pilihan yang tidak strategis. Selain tidak memiliki alasan moral yaitu untuk menghancurkan instalasi nuklir Iran. Ini hal serupa yang dilakukan Amerika terhadap Irak pada masa Saddam Husein, padahal tidak ditemukannya senjata pemusnah massal di sana. 

"Amerika juga tidak memperhitungkan reaksi global termasuk dari rakyatnya sendiri yang mengecam perilaku Presiden Donald Trump," ujar Din.

Oleh karena itu, Din mengatakan, dunia Islam mutlak perlu bersatu. Kesampingkan perbedaan mazhab dan aliran teologis, khususnya antara sunni dan syiah. Pihak lain pasti akan memprovokasi perbedaan tersebut melalui perang perwakilan (proxy war) yang selama ini dilakukan Amerika di Timur Tengah. 

Din menyampaikan, kini Amerika sendiri terlibat untuk membantu Israel yang terdesak dengan mengerahkan kapal-kapal induk dan persenjataan militernya ke kawasan Timur Tengah. 

"Saatnya keadilan ditegakkan (oleh dunia Islam), tiada perdamaian tanpa keadilan, tiada keadilan tanpa kebenaran," ujar  Ketua Poros Dunia Wasathiyyah Islam ini.

Read Entire Article
Politics | | | |