Dony Oskaria: Danantara Diisi Figur Terbaik, dari Rekam Jejak Maupun Kemampuan Tata Kelola

1 month ago 30

COO Operasional Danantara Dony Oskaria usai menghadiri peresmian badan pengelola investasi Danantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peluncuran Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto 24 Februari 2025 lalu masih menjadi perbincangan hangat publik. Salah satu topik menarik perbincangan adalah terkait Dony Oskaria, sosok yang dipercaya Presiden Prabowo sebagai Direktur Operasional (COO) Danantara.

Tingginya intensitas terkait sosok petinggi Danantara memang wajar bergulir. Dengan kewenangan mengelola aset hingga 900 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 14.665 triliun, pertanyaan terkait rekam jejak dan integritas petingginya menjadi mengemuka.

Dony Oskaria menyatakan siap membawa transformasi operasional yang terintegrasi dan inovatif di tubuh Danantara. Dia memastikan setiap aspek pengelolaan aset negara berjalan efisien dan memberikan kontribusi optimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini pihaknya tengah mematangkan struktur Danantara.

“Struktur Danantara akan diisi oleh figur terbaik baik dari sisi rekam jejak maupun kemampuan tata kelola. Termasuk adanya global advisor, nanti semua akan disampaikan langsung oleh Bapak Presiden,” ujar Dony Oskaria, di Kompleks Istana, Jumat (7/3/2025).

Dony juga memaparkan beberapa manfaat dari rencana konsolidasi seluruh BUMN ke dalam Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Danantara. Dony menjelaskan bahwa konsolidasi akan membuat kekuatan BUMN-BUMN bisa optimal berkontribusi pada perekonomian negara. "Benefit-nya tentu yang paling utama itu adalah dalam proses konsolidasi ini power-nya menjadi lebih kuat," kata Dony.

Ia mengatakan, apabila dulu perusahaan-perusahaan BUMN bekerja sendiri-sendiri, kini dikonsolidasi dan dikelola hasil bisnisnya secara terintegrasi maka potensi ekonomi yang diberikan bisa lebih maksimal. Dony memberi contoh BUMN yang saat ini memiliki kontribusi besar, seperti Bank Mandiri, yang sebelumnya memberikan keuntungan berupa dividen kepada Kementerian Keuangan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dan juga pemilik saham.

Dividen tersebut hanya akan langsung digunakan untuk anggaran berjalannya pemerintahan dan tidak dilakukan pengembangan lebih lanjut. Namun, dengan skema konsolidasi dari Danantara, nantinya dividen dari BUMN itu akan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis hingga investasi lainnya sehingga dampak positif bagi perekonomian nasional bisa semakin optimal.

"Dengan proses konsolidasi, tentu akan lebih memudahkan juga untuk kita (pemerintah) melakukan proses perbaikan kondisi dari perusahaan-perusahaan kita yang saat ini belum memberikan keuntungan," ujar Dony.

Profil Dony

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |