REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Di tengah tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks, inovasi digital menjadi kunci untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Berangkat dari semangat tersebut, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui tim hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) menghadirkan terobosan baru dalam mendukung digitalisasi Bank Sampah Induk Berseka di Kabupaten Tasikmalaya.
Kegiatan yang digelar Sabtu (11/10/2025) silam ini menjadi bagian dari upaya UBSI dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan teknologi dan pemberdayaan masyarakat.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Program yang bertajuk 'PKM Peningkatan Produktivitas Silica Powder dari Limbah Kaca dengan Penerapan Teknologi Informasi untuk Peningkatan Sirkular Ekonomi pada Bank Sampah Berseka Tasikmalaya' ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia tahun anggaran 2025.
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh pengurus Bank Sampah Induk Berseka menjadi tahap awal pendampingan. Diskusi tersebut menyoroti tiga agenda utama.
Pertama, penerapan aplikasi digital untuk sistem pencatatan dan transaksi yang efisien. Kedua, pembekalan manajemen keuangan. Ketiga, strategi promosi digital untuk produk unggulan Silica Powder hasil olahan limbah kaca.
Ketua Tim Pelaksana PKM UBSI Kampus Tasikmalaya, Herlan Sutisna, menjelaskan kegiatan ini merupakan wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dia mengatakan melalui program ini, tim ingin mentransfer pengetahuan dan teknologi agar pengelolaan bank sampah menjadi lebih efektif dan profesional.
"Fokus kami adalah meningkatkan produktivitas Silica Powder dengan inovasi alat dan sistem digital. Hal ini juga menjadi bentuk dukungan UBSI terhadap SDGs, khususnya dalam aspek industri, inovasi, dan infrastruktur; konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata dia.
Direktur Bank Sampah Berseka, Erlan, mengapresiasi kolaborasi tersebut. Menurutnya pendampingan dari tim UBSI sangat bermanfaat. Dengan adanya inovasi alat pengolah limbah kaca dan sistem digital untuk manajemen keuangan serta promosi.
“Kami menjadi lebih siap menghadapi tantangan industri pengelolaan sampah modern. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut agar Bank Sampah Berseka bisa menjadi percontohan di Tasikmalaya,” ujarnya.
Melalui program PKM ini, UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif berupaya mendorong terwujudnya ekonomi sirkular dan meningkatkan kapasitas Bank Sampah Induk Berseka dalam pengelolaan data berbasis digital, tata kelola keuangan, serta peningkatan kualitas produk daur ulang. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata peran dunia pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

8 hours ago
3












































