Eks Napiter Diberi Ruang Kembali, Pancasila Didorong Jadi Jalan Reintegrasi Sosial

3 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG — Reintegrasi sosial eks narapidana terorisme dinilai membutuhkan pendekatan yang inklusif dan berbasis nilai kebangsaan. Pancasila dipandang dapat menjadi pijakan untuk membuka kembali ruang sosial, membangun kepercayaan, serta mencegah lahirnya kembali narasi ekstremisme.

Pada Senin (22/12/2025), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menyelenggarakan kegiatan Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila bagi eks narapidana terorisme dan keluarga mereka di Palembang, Senin (22/12/2025). Kegiatan ini menempatkan keluarga sebagai pintu masuk utama pembentukan karakter dan cara pandang kebangsaan.

Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso menyatakan, keluarga eks napiter tidak semestinya dipinggirkan. Menurutnya, negara perlu hadir untuk merangkul dan memberdayakan mereka sebagai bagian dari masyarakat.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi menegaskan, pembudayaan Pancasila bukan agenda simbolik, melainkan instrumen pemulihan sosial. Ia menilai Pancasila mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial yang relevan untuk proses reintegrasi.

“Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi jalan hidup bersama. Setiap warga negara memiliki masa lalu, namun masa depan selalu terbuka bagi mereka yang ingin berubah,” ujar Yudian dalam siaran pers, Senin (22/12/2025).

Yudian menambahkan, penguatan nilai kebangsaan harus dimulai dari keluarga, diperluas ke masyarakat, dan dijaga dalam kehidupan bernegara. Pendekatan tersebut dinilai penting untuk menutup ruang berkembangnya ekstremisme dan kekerasan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyatakan dukungan terhadap upaya reintegrasi eks napiter. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Edward Candra mengajak masyarakat memberi ruang dan kesempatan bagi eks napiter untuk kembali berkontribusi secara positif.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan bedah buku “Islamikasi Indonesia” karya Anggota Dewan Pengarah BPIP Amin Abdullah. Diskusi menyoroti pentingnya dialog antara etika Islam dan Pancasila dalam membangun kehidupan kebangsaan yang inklusif dan berkeadaban.

BPIP turut menyalurkan bantuan melalui program BPIP Peduli sebagai bagian dari dukungan pemulihan sosial. Melalui pendekatan nilai dan dialog kebangsaan, BPIP berharap eks napiter dapat kembali berperan di masyarakat serta memperkuat persatuan nasional.

Read Entire Article
Politics | | | |