Pengunjung memadati acara pameran BSI International Expo 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (26/6/2025). BSI International Expo 2025 yang digelar oleh Bank Syariah Indonesia bersama Danantara kali ini mengusung tema Engaging Indonesia in the Global Halal Industry yang menyajikan beragam pameran produk dari 330 pelaku UMKM binaan BSI, layanan haji umrah hingga pameran keuangan syariah yang diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi syariah menuju Indonesia Pemimpin Ekosistem Halal Global. Pameran tersebut berlangsung selama tiga hari pada 26-29 Juni mendatang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melihat pergeseran tren konsumsi produk halal. Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto mengatakan hal itu jadi peluang untuk memperkokoh peran Indonesia dalam rantai pasok industri halal global yang bernilai 2 triliun dolar AS atau Rp 31 ribu triliun.
Eko dalam konferensi pers Partisipasi Kemenperin pada Halal Indo 2025 di Jakarta, Senin (22/9/2025), mengatakan Industri halal di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal itu didorong oleh perkembangan tematik halal yang saat ini bukan lagi hanya sekadar kepatuhan terhadap aturan, namun telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup modern yang merepresentasikan kualitas, keamanan, dan produk berkelanjutan.
"Prinsip halal hadir tidak hanya pada produk konsumsi, tetapi juga dalam rantai pasok, layanan, dan pola hidup sehari-hari. Ekosistem inilah yang memberikan nilai tambah bagi industri sekaligus memperkuat daya saing produk nasional di pasar global,” ujar dia.
Merujuk pada Undang-Undang (UU) 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), salah satu arah kebijakan pengembangan industri pengolahan yakni menjadi pusat industri halal dunia.
Dalam rangka mengimplementasikan arah kebijakan tersebut, Pusat Industri Halal Kemenperin memiliki enam program utama yaitu penyusunan kebijakan teknis, pembentukan dan penguatan infrastruktur industri halal, pengembangan SDM industri halal, fasilitasi industri halal, peningkatan promosi dan kerja sama industri halal, serta pengawasan dan pengendalian industri halal.
Lebih lanjut Eko mengatakan kementeriannya ingin menegaskan komitmen untuk memperkuat hilirisasi industri halal, memperluas ekspor, dan memperkokoh peran Indonesia dalam rantai nilai halal global.
sumber : Antara