Genosida di Gaza Berlanjut, Eropa Didesak Sanksi Israel

4 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pasukan Israel menewaskan sedikitnya 21 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya pada hari Senin. Pembantaian dilakukan dalam serangkaian serangan udara dan penembakan yang menargetkan berbagai lokasi di Jalur Gaza, termasuk daerah di mana warga sipil sedang menunggu bantuan kemanusiaan. 

Kantor berita WAFA melansir, empat warga sipil syahid dan lainnya terluka setelah pesawat tempur Israel menyerang sebuah rumah di Jabalia al-Balad, di utara Gaza. Di dekat pusat distribusi bantuan di barat laut Rafah, 10 warga Palestina ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel. 

Selain itu, tiga bersaudara syahid dalam serangan udara ketika mereka berusaha memeriksa rumah mereka yang hancur di daerah al-Salatin di Beit Lahia, juga di utara. Dua korban jiwa lagi dan sedikitnya 35 orang luka-luka dilaporkan oleh Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat, menyusul serangan terhadap pencari bantuan di sepanjang Jalan Salah al-Din di Gaza tengah.

Di antara korban luka, 16 kasus dinyatakan kritis. Rumah Sakit Nasser di Khan Younis melaporkan sedikitnya satu orang syahid dan lainnya terluka di dekat jalur bantuan di Gaza selatan. Artileri Israel menembaki lingkungan Shuja’iyya di timur Kota Gaza dan daerah al-Satar al-Gharbi di utara Khan Younis. 

Beberapa warga sipil Palestina juga syahid dan lainnya terluka pada Ahad pagi ketika pasukan pendudukan Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza.

Pertahanan Sipil Palestina melaporkan pada hari Sabtu bahwa 17 warga Palestina syahid akibat tembakan Israel, termasuk delapan orang yang menunggu bantuan di pusat distribusi yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza. 

Sejak 27 Mei, setidaknya 450 warga Palestina telah terbunuh dan 3.466 lainnya terluka oleh pasukan Israel di lokasi distribusi makanan yang terkait dengan mekanisme bantuan AS-Israel. Tiga puluh sembilan orang masih hilang.

Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, agresi militer Israel di Gaza telah mengakibatkan terbunuhnya 55.959 warga Palestina, dan menyebabkan 131.242 orang luka-luka.

Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares telah meminta Uni Eropa untuk mengambil tindakan berani dengan menjatuhkan sanksi terhadap Israel. Sementara serangan militer yang sedang berlangsung di Gaza, yang ia gambarkan sebagai genosida, masih terus berlangsung.

Berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan Dewan Luar Negeri UE di Brussels pada Senin, Albares mengumumkan bahwa ia akan meminta penangguhan Perjanjian Asosiasi UE-Israel, serta larangan penjualan senjata dan sanksi yang ditargetkan terhadap pejabat Israel yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran.

Menghentikan kemitraan UE-Israel, yang memberikan Israel hak istimewa perdagangan, memerlukan dukungan mayoritas yang memenuhi syarat—setidaknya 15 negara anggota yang mewakili 65 persen populasi UE. “Saya akan meminta rekan-rekan saya untuk berani menjatuhkan sanksi terhadap Israel,” kata Albares.

Read Entire Article
Politics | | | |