Home > Shipping Saturday, 19 Jul 2025, 18:30 WIB
Harga minyak mentah mendekati angka 70 dolar per barel.

ShippingCargo.co.id, jakarta— Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia (ICP) melonjak ke USD 69,33 per barel pada Juni 2025, naik signifikan dari USD 62,75 pada Mei. Kenaikan ini, mengutip Republika, dipicu oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah, termasuk ancaman penutupan Selat Hormuz, jalur vital bagi seperlima erdagangan minyak global.
Berikut adalah implikasi harga minyak yang melonjak Implikasi Terhadap Shipping
- Kenaikan Biaya Bunker: Kenaikan ICP secara langsung meningkatkan harga bahan bakar kapal (bunker fuel), komponen utama dalam biaya operasional pelayaran. Operator kapal tanker, bulk carrier, dan kontainer akan terdampak, khususnya di rute Asia–Eropa dan Teluk.
- Risiko Disrupsi Rute: Ancaman dari Iran terhadap Selat Hormuz memunculkan ketidakpastian rute pelayaran, mendorong perusahaan pelayaran menghindari kawasan tersebut dan memilih rute yang lebih panjang, berdampak pada waktu dan biaya pengiriman.
- Volatilitas Tarif Angkutan Laut: Kenaikan harga minyak global menciptakan fluktuasi pada tarif freight. Misalnya, sektor tanker bisa mendapat keuntungan dari volatilitas pasar, sementara sektor kontainer dan dry bulk berpotensi merugi akibat tekanan biaya.
Permintaan & Pasokan
- Permintaan minyak meningkat di AS karena musim mengemudi ("driving season"), serta lonjakan konsumsi di China dan India. Hal ini mengarah pada peningkatan volume pengangkutan minyak di kawasan Asia-Pasifik.
- OSP Saudi Aramco untuk ekspor ke Asia juga naik, mendukung lonjakan ICP. Hal ini berarti pasar Asia akan tetap menjadi target ekspor utama, menambah tekanan pada pelabuhan dan rantai pasok energi regional.
Kondisi ini memperkuat urgensi efisiensi logistik laut, penggunaan kapal berbahan bakar alternatif, serta penyesuaian kontrak jangka pendek dalam industri pelayaran global.