Ikuti Bengkel Hijrah Iklim, Izza Alfitra Berdakwah dengan Panel Surya

10 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Memanfaatkan pemasangan panel surya Izza Alfitra menggunakan teknologi tersebut untuk berdakwah mengenai ekologi di pondok pesantren tempatnya beraktivitas. Hal ini diawali oleh Izza setelah ia mengikuti Bengkel Hijrah Iklim (BHI) beberapa waktu lalu di Salatiga.

BHI merupakan inisiatif dari Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) bersama Purpose dan Aktivasia, sebuah kolaborasi umat Islam untuk Indonesia yang lebih lestari.

Izza yang merupakan ustazah di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen,

Sukoharjo, Jawa Tengah ini mengaku mendapatkan banyak ilmu dan motivasi dari BHI. Ia awalnya mengaku awam dengan isu lingkungan, kekhawatirannya terkait permasalahan ini sebatas yang dimiliki oleh orang kebanyakan.

"Tadinya saya cuma mikir isu lingkungan itu soal sampah," katanya.

Namun, ia kemudian belajar mengenai isu transisi energi berkeadilan dan juga sedekah energi. Dari situ ia kemudian terinspirasi untuk menerapkan panel surya di Pondok Pesantren tempatnya bernaung.

"Tetapi ada penolakan dari pimpinan, karena dulu kami pernah mendapat panel surya dan mangkrak," ujarnya.

Ia kemudian mengubah programnya dengan memberikan edukasi mengenai lingkungan kepada para santri di Pondok Pesantren. Sebanyak kurang lebih 68 orang santri yang merupakan pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), calon pengurus, serta santri yang akan melakukan pengabdian ke masyarakat, mengikuti kegiatan yang berlangsung selama lima hari itu. Hasilnya, banyak santri yang kemudian termotivasi dan tercerahkan terkait isu lingkungan.

"Mereka banyak tergugah dengan permasalahan ini, ada juga yang mengikuti lomba dan membawa isu lingkungan ini. Hal ini membuat pimpinan pondok kemudian berpikir ulang," kata Izza.

Ia kemudian berdiskusi kembali dengan pimpinan pondok dan disetujui untuk menerapkan panel surya di mushala. "Tepat di hari pemasangan panel surya itu setelah selesai tiba-tiba mati listrik dan langsung bisa dimanfaatkan," ujarnya.

Kondisi mushala yang tetap terang benderang ketika mati listrik membuat pengelola pondok pesantren semakin terbuka dengan manfaat panel surya ini. Sehingga terbersit untuk ke depan memanfaatkan kembali panel surya yang mangkrak.

"Jadi ini kan pemasangan baru, nah yang mangkrak kemarin kemudian rencana ke depan akan dibelikan baterai yang baru biar bisa dimanfaatkan lagi," katanya.

Tidak berhenti di situ, ia pun berharap ke depan pemanfaatan panel surya ini bisa lebih meluas lagi di pondok pesantrennya. Selain itu para santri yang mendapatkan manfaat secara langsung juga bisa terinspirasi dan memiliki kepedulian lebih terkait transisi energi berkeadilan dan lingkungan.

Karena tanpa mereka sadari selama ini santri dekat dengan permasalahan lingkungan. Selain itu mereka juga nantinya diharapkan bisa menyebarkan pengetahuan ini kepada masyarakat ketika selesai menjalani pendidikan di pondok pesantren.

Bengkel Hijrah Iklim (BHI) merupakan program pelatihan kepemimpinan lingkungan yang ditujukan bagi generasi muda Muslim. Saat ini BHI telah memasuki tahun ketiga pada 2025. Dengan peserta sebanyak 20 orang dari berbagai daerah di Indonesia. BHI merupakan inisiatif dari Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) bersama Purpose dan Aktivasia, sebuah kolaborasi umat Islam untuk Indonesia yang lebih lestari.

Peserta BHI merupakan individu dengan latar belakang dakwah, berusia antara 23-40 tahun. Selain menjadi ustaz dan ustazah mereka juga memiliki pengalaman sebagai penulis, seniman, dan influencer di media sosial.

Read Entire Article
Politics | | | |