
RUZKA REPUBLIKA NETWORK - Dibuka dengan pemukulan gong oleh Bapak Yudhi Parmono (Sekretaris Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit – Kementrian Kesehatan Republik Indonesia) bersama Ibu Yohana Elizabeth Hardjadinata (Ketua dan Pendiri Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Menuju Generasi Sehat), disaksikan oleh Bapak Dr. Ir. Restuardy Daud, M.Sc., CGRE. (Direktur Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia) – Ibu Meta Ambar (Kepala Sub Direktorat Bina Lembaga & Pranata Kebudayaan Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia), Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K) (Rektor Unika Atma Jaya), Michell Suharli (Ketua Perluni Unika Atmajaya) dan Mr. Osama Hamdy (Egypt Embassy).
Kementrian Kesehatan bersama Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Menuju Generasi sukses menyelenggarakan serangkaian acara penggalangan dana untuk mendukung kegiatan edukasi dan skrening Talasemia, dan pelatihan bagi penyintas Talasemia Major.
Di Indonesia Talasemia merupakan peringkat pertama bila digolongkan dari biaya perorang, dan menjadi peringakt kelima dengan urutan penyakit bagi BPJS.
Jawa Barat memiliki peringkat pertama terbanyak penyintas Talasemia Major yaitu sebesar 35%, dilanjutkan oleh D.I. Aceh dan seterusnya.
Talasemia adalah kelainan darah genetik yang mengganggu produksi hemoglobin, sehingga penyintas Talasemia Major memiliki kendala dalam tumbuh kembang mereka dikarenakan tidak mampunya darah memproduksi Hemoglobin dengan sempurna, serta keterbatasan menguraikan zat besi yang ada dalam sel darah merah, sehingga terjadi penumpukan zat besi pada organ tubuh yang mengakibatkan fatal organ tubuh pada area tertentu (tergantung pada fisik penyintas talasemia tersebut.
Pada Hari Talasemia Dunia, Kamis - 8 Mei 2025 Yayasan Bentang Merah Putih – Yayasan Menuju Generasi Sehat bersama Royale Golf Club melakukan kegiatan Golf Tournament bertema: The Angel is You dihadiri dari berbagai latar belakang.
Didukung oleh pe - Golf Pro: Hanne Pangestu, Dea Mahendra, Putri Aisyah Amani, serta Public Figure : Jolene Marie. Berhasil menggerakan pengumpulan dana sebesar USD 1.000 dan nominal Rp. 22.100.000,- (termasuk satu lukisan hasil action).
Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Menuju Generasi Sehat bersama Perluni Atmajaya dan Unika Atmajaya memberikan sebuah edukasi melalui pertunjukan Drama Musikal: Setitik Embun. Setitik Embun adalah sebuah kisah nyata keluarga penyintas Talasemia Major dalam kesehariannya.
Tegar – Kuat dan Sabar merupakan kata dan peran yang harus mereka mainkan dalam kehidupan sehari-hari baik untuk Embun penyintas talasemia maupun kedua orang tua Embun yang diperankan oleh Adon S. dan Lisa A. Riyanto. Melalui dukungan teman -teman sekolah , ibu Guru yang diperankan oleh Jolene Marie, dan teman teman Dini dan Bayu (orangtua Embun).
Teriihat empati, kebersamaan dan keceriaan yang membalut cerita Setitik Embun.
Dilaksanakan pada Jumat – 9 Mei 2025 dedikasi untuk Pelajar dan Mahasiswa dihadiri berkisar 300 orang.
Sabtu – 10 Mei 2025 untuk Umum, dilanjutkan Gala Dinner dan Silent Action Lukisan dan “Live Painting” karya Ricky Salim berlangsung di Gedung Yustinus Lt. 15, Kampus 1 Semanggi, Unika Atma Jaya.
Para pemain “SETITIK EMBUN” adalah Danya Desideria, Adon Saptowo, Lisa A. Riyanto, Jordi A.L. Mangan, Elsa Sitohang, Teresa Sylviliana, Jeaden A. Mongan, Jolene Marie, Ibob Tarigan, Ivan Kabul, David Saragih, Laila Nihayati, Michelle, Theana, Anya, Rivo Pahlevi, dan Aurellia Raissa. Apresiasi dan terima kasih juga ditujukan kepada Yohana Elizabeth selaku Produser, Penulis Lirik Lagu Original : Cahaya Harapan, Alih Lirik lagu MAYBE dan Penulis Naskah, Elton Collins yang merupakan Komposer Lagu Cahaya Harapan.
Melalui sentuhan dari Elisabeth Tita (Pimpinan Produksi dan Co-Sutradara), Kidung Larasati (Sutradara), Rikat Parikesit (Penata Musik), dan Sofia Karamoy (Koreografer dan Tim Artistik), Maria Paragita (Penata Visual), Petra Paramita (Manajer Panggung), Rei Tangko (Tata Cahaya), Citra (Tata Suara), Andry Ganda (Fotografer), dan MC: Frans Nicholas dan Evelina Tan pertujunkkan ini terasa sempurna dan membawa riuh hangat tepuk tangan dari penonton.
Bersamaan dengan Drama Musikal, Yayasan Menuju Generasi Sehat juga meresmikan sebuah aplikasi yang akan memudahkan bagi pendonor darah tetap untuk saudara/sahabat di Indonesia penyintas Talasemia Major.
Melalui aplikasi ini, diharapkan pemenuhan transfuse darah dapat di akomodir dengan tepat sesuai cluster per titik/daerah dimana diperlukan.
Aplikasi ini juga menyediakan berbagai fitur lainya yang mendukung kebutuhan penyintas talasemia major dari segi pendidikan, piskologi, informasi kesehatan, fundraising dan lain sebagainya. Tangan karya dari Eko Square, aplikasi ini dipersembahkan bagi Republik Indonesia.
Dukungan penuh diberikan oleh para malaikat : Metro TV, Royal Jakarta Golf Club, KIN, LIMA, OASIS, Pearl Medic, Inventaris Prima, Shooper Loyality Solutions, Digiflora, Tanadewa, 70 Fahrenheit Koffie, Golf House by Mitra Adi Perkasa, Mariana Resort – Samosir, Sari Ayu Martha Tilaar, Umara Catering, MC Donald, Lavenda, Okuzuno, PT. Acer Indonesia, Eltima Corner, Arkoji Studio, Ziata Travel, Aku Pintar Indonesia, Dashku PTE LTD, Liderlab, Universitas Pelita Harapan, Speaking Makeover Academy dan La Foglie. Merupakan pancaran sila ketiga dari Pancasila , PERSATUAN INDONESIA, membuat acara ini semakin sempurna.
Seluruh dana yang terkumpul dari rangkaian acara akan digunakan untuk mendukung kegiatan edukasi dan screening Talasemia, dan pelatihan bagi penyintas Talasemia Major . “Kami terlahir karena kami tidak dapat memilih, tapi kalian orang dewasa bisa memilih untuk melanjutkan atau menghentikan mata rantai talasemia major” Kutipan dari seorang penyintas talasemia merupakan panggilan kita masyarakat Indonesia.
“Setiap kita adalah Malaikat yang dikirim oleh Sang Pencipta, yang berperan dengan kapasitas yang ada. Setitik darah setiap bulan akan membantu kelangsungan hidup saudara dan sahabat penyintas talasemia major. Mari kita bersama melakukan gerakan Donor Darah Tetap bagi Penyintas Talasemia Major. IG: yayasan menuju generasi _sehat merupakan sarana untuk berkomunikasi bagi setiap kita yang tergerak. Diakhiri oleh gema dari para pemain dan penonton : “INDONESIA ZERO TALASEMIA”