Indonesia dan 6 Negara Islam Sudah Sepakat, Akankah Gaza Memiliki Pasukan Perdamaian?

8 hours ago 4

loading...

Indonesia dan enam negara Islam lainnya sudah sepakat, akankah Gaza memiliki pasukan perdamaian. Foto/X

ISTANBUL - Para menteri luar negeri dari tujuh negara Arab dan mayoritas Islam telah bertemu di kota terbesar Turki , Istanbul, untuk membahas kemungkinan pembentukan pasukan stabilisasi internasional di Gaza, serta gencatan senjata di wilayah tersebut.

Salah satu tujuan pertemuan pada hari Senin adalah untuk mendekatkan negara-negara dalam pembentukan pasukan, yang akan membantu mempertahankan gencatan senjata di daerah kantong Palestina, yang telah berada di jalur yang sulit sejak diberlakukan pada 10 Oktober.

Selama periode tersebut, Israel telah berulang kali melanggar gencatan senjata, termasuk minggu lalu ketika melancarkan serangan mematikan lainnya, menewaskan lebih dari 100 orang – termasuk 46 anak-anak – sebelum "melanjutkan" gencatan senjata. Secara total, setidaknya 236 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel di Gaza sejak gencatan senjata dimulai.

Para menteri luar negeri dari Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Pakistan, dan Indonesia menghadiri pertemuan tersebut bersama rekan sejawat mereka dari Turki. Beberapa dari mereka mungkin akan menyumbangkan pasukan untuk pasukan stabilisasi.

Indonesia dan 6 Negara Islam Sudah Sepakat, Akankah Gaza Memiliki Pasukan Perdamaian?

1. Perlu Persetujuan PBB

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan berbicara kepada wartawan setelah pertemuan tersebut, dan mengatakan bahwa diskusi masih berlangsung mengenai usulan pasukan internasional untuk Gaza, yang termasuk dalam rencana perdamaian Gaza 20 poin Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Badan tersebut, yang diharapkan untuk mengelola keamanan di Jalur Gaza, masih belum terbentuk dan tanggung jawabnya belum didefinisikan secara publik.

Fidan mengatakan bahwa negara-negara yang menghadiri pertemuan tersebut akan "memutuskan, berdasarkan isi definisi ini, apakah akan mengirim tentara atau tidak".

Beberapa negara yang terlibat dalam pertemuan hari Senin sebelumnya telah meminta resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menetapkan pasukan tersebut jika mereka akan terlibat. Dan calon anggota pasukan tersebut menginginkan mandatnya didefinisikan dengan jelas.

Mereka sebelumnya telah mengadakan apa yang digambarkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai pertemuan yang "bermanfaat" mengenai topik tersebut dengan Trump pada akhir September.

2. Masih Ada Ketidakpercayaan Negara Islam dan Israel

Masih terdapat ketidakpercayaan mendasar antara negara-negara Arab dan Islam yang terlibat dan Israel. Hal ini sebagian besar merupakan hasil dari pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata dimulai, dan serangannya yang terus berlanjut terhadap Gaza.

Read Entire Article
Politics | | | |