Suasana di kawasan kilang minyak PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri masih aman. Hal itu diungkapkan di tengah potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran sebagai respons atas eskalasi konflik dengan Israel.
“Untuk stok (BBM) saat ini aman,” ujar Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari di Jakarta, Senin (23/6/2025).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, turut menegaskan bahwa stok minyak mentah di dalam negeri berada pada level yang mencukupi. Pernyataan tersebut merupakan respons atas situasi terkini, yakni disetujuinya usulan penutupan Selat Hormuz oleh Parlemen Republik Islam Iran setelah serangan balasan dari Amerika Serikat (AS) ke sejumlah fasilitas nuklir di Iran.
Fadjar menjelaskan bahwa Pertamina telah menyiapkan rute alternatif untuk pengadaan dan distribusi minyak mentah, seperti dari Oman dan India. Adapun biaya operasional yang berpotensi terdampak akibat perubahan rute pelayaran saat ini masih dalam tahap penghitungan.
“Penutupan Selat Hormuz tentu berdampak terhadap distribusi minyak mentah, sebab selat tersebut dilalui oleh sekitar 20 persen dari total pelayaran minyak mentah dunia,” ujarnya.
Ketegangan antara Iran dan Israel memuncak sejak Jumat (13/6), saat Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi strategis di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir.
Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangan rudal ke sejumlah titik di wilayah Israel pada hari yang sama.
Pemerintah Israel melaporkan sedikitnya 25 warganya tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan tersebut. Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Iran, sebanyak 430 warga tewas dan lebih dari 3.500 orang terluka akibat serangan udara Israel ke Iran.
Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan bahwa militer AS telah melakukan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran yang berlokasi di Fordo, Natanz, dan Isfahan, pada Ahad pagi waktu setempat.
Menyusul serangan tersebut, Parlemen Iran menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz bagi seluruh kegiatan pelayaran, yang dinilai berisiko menimbulkan gangguan distribusi energi secara global.
sumber : Antara