Muhammad Yazid
Eduaksi | 2025-09-30 09:41:51
Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia berhasil menjaga inflasi tetap terkendali di kisaran 2,5–3 persen. Bank Indonesia mencatat inflasi tahun 2023 berada di level 2,61 persen, sementara tahun 2024 diproyeksikan tetap stabil di kisaran 2,8 persen. Pertumbuhan ekonomi pun konsisten di angka 5 persen, menandakan perekonomian Indonesia cukup tangguh di tengah ketidakpastian global.
Namun, banyak masyarakat masih mengeluhkan harga kebutuhan sehari-hari yang terasa semakin berat. Misalnya, harga beras dan cabai kerap naik jauh di atas rata-rata inflasi nasional. Ditambah lagi, kenaikan pendapatan tidak secepat kenaikan biaya hidup. Akibatnya, “inflasi pribadi” yang dirasakan masyarakat lebih tinggi dibanding data resmi.
Kenapa Bisa Begitu?
Fenomena ini terjadi karena inflasi yang dihitung pemerintah adalah inflasi agregat, sementara masyarakat lebih terpengaruh oleh inflasi pangan dan energi. Saat harga bahan pokok naik, daya beli langsung terganggu.
Di sisi lain, distribusi pertumbuhan ekonomi belum merata. Angka 5 persen di level makro tidak selalu sejalan dengan peningkatan kesejahteraan di rumah tangga. UMKM, yang menjadi tulang punggung ekonomi, masih menghadapi tantangan besar dalam digitalisasi dan akses pasar.
Peran KPPU: Menjaga Persaingan Sehat
Dalam menjaga stabilitas harga, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) punya peran penting. KPPU mengawasi agar tidak terjadi praktik monopoli atau kartel yang bisa memperparah lonjakan harga pangan. Misalnya, dalam kasus kartel ayam beberapa tahun lalu, KPPU turun tangan untuk memastikan harga kembali normal.
Selain itu, KPPU juga mendorong UMKM agar dapat bersaing sehat di pasar digital. Dengan adanya pengawasan dan regulasi yang adil, UMKM bisa mendapat kesempatan yang sama untuk tumbuh, sekaligus membantu masyarakat mendapatkan harga yang lebih kompetitif.
Kantor KPPU, lembaga yang mengawasi persaingan usaha agar masyarakat mendapatkan harga yang adil. | Foto: Dok. Pribadi
Pertumbuhan ekonomi positif dan inflasi stabil memang kabar baik. Namun, bagi masyarakat, yang lebih penting adalah bagaimana angka-angka tersebut benar-benar berdampak pada dompet sehari-hari.
Oleh karena itu, pemerintah, KPPU, dan pelaku usaha perlu bekerja sama memastikan distribusi ekonomi lebih merata. Dukungan terhadap UMKM, pengendalian harga pangan, serta digitalisasi bisnis adalah kunci agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya indah di atas kertas, tetapi juga terasa nyata di meja makan rakyat Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

1 month ago
19








































