REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kondisi jalan di salah satu titik di Kecamatan Ngamprah yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat cukup memperihatinkan. Jalannya rusak dan belum tersentuh perbaikan.
Jalan yang rusak itu di antaranya di Kampung Salem Lapang, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah. Jalan rusak ini menghambat aktivitas ekonomi warga dan membahayakan pengendara. Kondisi tersebut menuai protes warga.
Berdasarkan pantauan pada Selasa (22/4), jalan yang statusnya milik Pemkab Bandung Barat yang biasa digunakan warga untuk mengangkut hasil pertanian itu hanya dibeton di bagian sisi kiri dan kanan. Sedangkan bagian tengah masih berupa jalan berbatu dan berlubang, bahkan berlumpur di beberapa titik yang sudah diperbaiki warga secara swadaya.
Warga terlihat bergotong royong menabur batu agar kendaraan bisa melintas lebih mudah. Sebab sebelum diperbaiki seadanya, kondisi jalan di wilayah tersebut sulit dilewati kendaraan, apalagi mobil. Selain jalan yang licin karena diguyur hujan, kedalaman lubang juga semakin menyulitkan kendaraan.
"Rusaknya parah ada sekitar 2 kilometer, udah lama gak ada perbaikan dari pemerintah. Terakhir itu yang ada pondasi bagian sisi kiri sama kanan, gak tau fungsinya buat apa soalnya bagian tengahnya gak diaspal lagi," kata Aep Juanda (60), salah seorang petani di lokasi.
Kondisi jalan rusak itu membahayakan pengendara dan mengganggu pengangkutan hasil bumi seperti sayuran. Akibat kekesalan warga, sepekan lalu sempat dilakukan aksi protes dengan menanami jalan rusak menggunakan pohon pisang, talas, dan jagung.
"Ini jalan utama buat warga ngangkut sayuran, kemarin sebelum diperbaiki sama warga mobil gak ada yang berani lewat karena takut selip, jadi harus muter dulu agak jauh lumayan. Kemarin juga warga protes sampe nanam pisang," kata Aep.
Sebab tak kunjung dilirik Pemkab Bandung Barat untuk dilakukan perbaikan, sejumlah petani memutuskan untuk memperbaiki kerusakan jalan secara swadaya. Mereka urunan untuk menambal jalan menggunakan batu dan tanah seadanya. "Para bandar sayur urunan kemarin buat nambal jalan pake batu, alhamdulillah bisa dilewati lagi. Tapi kayanya kalau ada hujan besar bakal rusak lagi," kata Aep.
Sulitnya melewati jalan rusak itu sempat dialami Rohmat (48), salah seorang warga setempat. Pekan lalu ia bermaksud membawa sejumlah kambing dan domba ke daerah Padalarang dengan melewati Jalan Salem. Namun mobilnya selip hingga 2 jam.
"Minggu kemarin saya mau bawa kambing ke pasar di Padalarang, tapi pas jalan rusak selip. Jadi harus angkatin dulu batu, baru akhirnya bisa jalan lagi setelah 2 jam kejebak," kata Rohmat.
Bukan hanya di wilayah Desa Bojongkoneng, kerusakan jalan kabupaten juga terlihat di daerah Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah. Di jalan yang memiliki kontur menanjak itu terdapat banyak lubang yang cukup besar sehingga membahayakan pengendara.
Rohmat dan warga lainnya berharap Pemkab Bandung Barat dibawah kepemimpinan Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail melirik jalan tersebut untuk segera dilakukan perbaikan.
Camat Ngamprah Agnes Virganty membenarkan kerusakan jalan yang ada di wilayahnya tersebut. Pihaknya sudah mengusulkan perbaikan jalan di daerah Bojongkoneng itu sudah diusulkan lewat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
"Itu jalan kabupaten statusnya, untuk perbaikan sudah diusulkan lewat Musrenbang. Kemarin juga warga sudah gotong royong untuk perbaikan sementara," kata Agnes.