Jenderal Berpengalaman Rusia Tewas Dihantam Bom Mobil di Moskow

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang jenderal Rusia tewas setelah sebuah alat peledak meledak di bawah mobilnya dalam peristiwa yang digambarkan Moskow sebagai kemungkinan pembunuhan oleh dinas intelijen Ukraina.

Letnan Jenderal Fanil Sarvarov, kepala direktorat pelatihan operasional staf umum angkatan bersenjata Rusia tewas karena luka-lukanya. Demikian juru bicara Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan.

“Para penyidik ​​sedang menyelidiki berbagai kemungkinan terkait pembunuhan tersebut. Salah satunya adalah bahwa kejahatan itu diatur oleh dinas intelijen Ukraina,” kata juru bicara tersebut.

Saluran Telegram Rusia yang terkait dengan dinas keamanan melaporkan bahwa mobil Sarvarov meledak saat melaju di Jalan Yaseneva di Moskow sekitar pukul 7 pagi pada Senin. Menurut laporan, kendaraan tersebut telah menempuh jarak beberapa meter sebelum ledakan terjadi.

Sarvarov, yang mengawasi pelatihan tempur dan kesiapan angkatan bersenjata Rusia dalam perang di Ukraina memiliki pengalaman luas dalam perang pasca-Soviet Kremlin.

Ia ikut serta dalam kedua perang Chechnya dan kemudian berperan dalam mengorganisir intervensi militer Rusia tahun 2015–16 di Suriah.

Kremlin diperkirakan akan memberikan komentar lebih lanjut mengenai serangan tersebut, tetapi beberapa pejabat Rusia telah menyerukan pembalasan.

“Kita perlu mengidentifikasi dan melenyapkan seluruh rantai pelaku operasi tersebut. Saya rasa mereka sama sekali tidak perlu ditawan – mereka seharusnya langsung dimusnahkan di tempat, seperti yang dilakukan terhadap teroris,” kata Andrey Kolesnik, anggota komite pertahanan Duma, seperti dikutip oleh situs berita Lenta.ru.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Badan intelijen Ukraina telah menargetkan puluhan perwira militer Rusia dan pejabat yang ditunjuk Rusia sejak awal perang, menuduh mereka terlibat dalam kejahatan perang.

Sedikit yang diketahui tentang sel-sel perlawanan Ukraina yang diyakini berada di balik pembunuhan dan serangan terhadap infrastruktur militer di dalam Rusia dan di wilayah yang dikuasai Rusia.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |