Kemendikti Bangun Sistem Mentorship Antarkampus, Dorong Kolaborasi Riset dan Inovasi

22 hours ago 5

loading...

Mendikti Saintek Brian Yuliarto berbincang dengan mahasiswa Politeknik Negeri Kupang saat kunjungan ke NTT. Foto/Humas Diktisaintek.

KUPANG - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) merancang langkah strategis untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia melalui sistem mentorship antarkampus.

Menteri Dikti Saintek, Prof. Brian Yuliarto, menyampaikan bahwa kampus-kampus besar di wilayah Jawa akan bermitra dengan kampus-kampus di daerah untuk mengembangkan teknologi serta menyelesaikan permasalahan lokal secara lebih efektif.

“Jangan sampai asal kampus jadi batasan. Karena di luar negeri itu tidak ada batasan. Orang bekerja di mana saja,” ujar Brian saat berkunjung ke Universitas Nusa Cendana (Undana), Kamis (17/4/2025).

Menurutnya, inisiatif ini bertujuan membentuk budaya kolaborasi dan gotong royong antarperguruan tinggi, menghapus sekat-sekat administratif dan geografis yang selama ini menjadi hambatan.

“Kalau ada keterbatasan alat, di kampus lain ada, kerja sama sehingga penelitian itu jangan terkungkung sama afiliasi," terangnya.

Ia mencontohkan hasil riset global dengan ribuan penulis dalam satu paper sebagai bukti bahwa kerja kolaboratif mampu melahirkan inovasi besar.

Menurutnya, budaya ilmiah di Indonesia perlu mengarah ke sana: terbuka, kolaboratif, dan saling berbagi sumber daya.

Dalam kunjungan tersebut, Brian juga mendorong agar tugas akhir mahasiswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah nyata di daerah. Pemda diharapkan dapat menyuplai daftar masalah lokal yang bisa menjadi bahan penelitian mahasiswa.

“Kadang mahasiswa bingung cari topik. Padahal di Pemda banyak masalah yang bisa diselesaikan secara ilmiah. Ini peluang besar bagi kampus untuk berdampak,” jelasnya.

Read Entire Article
Politics | | | |