Kenapa Pakaian Ihram tidak Berjahit? Apa Hikmahnya?

6 hours ago 5

Home > Agama Tuesday, 20 May 2025, 20:04 WIB

Manusia diperintahkan hanya menyembah kepada Allah SWT.

Kenapa Pakaian Ihram tidak Berjahit? Apa Hikmahnya?

SAJADA.ID--Pakaian ihram laki-laki terdiri dari dus lembar kain yang tidak berjahit. Warna tidak menjadi prinsip, tetapi yang menjadi prinsip ialah tidak berjahitnya itu.

Hal ini dimaksudkan supaya pemakainya melepaskan diri dari sifat. Sifat buruk yang lekat pada dirinya, seperti merasa bangga, suka pamer kemewahan, sombong atau takabur. Betapapun mahalnya bahan pakaian kalau hanya diselendangkan saja pada badannya tidak akan mempunyai nilai kemewahan, tetapi jika sudah dijahit menjadi baju jas misalnya, maka barulah mempunyai arti untuk sebuah kemewahan.

Tujuan lebih jauh ialah agar timbul rasa merendahkan diri dan hina di hadapan Tuhannya, dan rasa tidak memiliki apapun serta kekuatan apapun bagaikan bayi yang hanya dikenakan kain yang tidak berjahit, kecuali kain popok.

Pakaian ihram juga mengingatkan pemakainya bahwa ketika lahir tidak seutas benangpun yang lekat di badannya dan kelak ketika meninggal dunia maka pakaian yang melekat di badannya hanya kain putih yang tak berjahit sebagai pembungkusnya.

Kemewahan pakaian dapat membangkit-kan sikap hidup arogan atau sombong, yang pada akhirnya akan menjauhkan diri dari orang lain, tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak mau mendengarkan apa kata orang dan lebih celaka lagi kalau tidak mau mendengarkan Firman Allah atau Sabda Rasulullah SAW.

Sikap hidup yang demikian itulah yang membawa dirinya ke jurang kehancuran. Bukankah iblis diadzab Allah karena kesombongan, juga Namrudz, Fir'aun, dan Qarun.

Berpakaian seperti yang ditentukan dalam rangka Ibadah Haji atau Umrah memberikan sentuhan-sentuhan yang lembut pada hati seseorang, sehingga dia sadar bahwa kesombongan itu akan berakhir pada kehancuran. Jika seseorang jatuh karena kesombongannya, maka sorak-sorai orang banyak akan ditujukan kepadanya dengan caci maki dan berbagai kutukan.

Dalam sebuah Hadits Qudsy Allah berfirman: "Wahai manusia sesungguhnya engkau kelaparan, Aku-lah yang memberimu makan. Sesungguhnya engkau telanjang. Aku-lah yang memberi pakaian".

Pada dasarnya mengenakan pakaian ihram adalah menanggalkan perhiasan dunia, yang penuh gemerlap dan cobaan. Allah berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَوةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَابِ . (ال عمران (١٤) .

Image

SAJADA.ID

Partner of Republika Network. Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara. email: infosajada.id, Silakan kirimkan info

Read Entire Article
Politics | | | |