Kongres XXII GMNI di Bandung Ditutup, Sujahri Sampaikan Kata Puitis Bung Karno

1 day ago 7

loading...

Kongres XXII GMNI telah berhasil melahirkan kepemimpinan baru untuk masa bakti 2025-2028 yakni Sujahri Somar sebagai Ketua Umum dan Amir Mahfut sebagai Sekjen. Foto: Ist

BANDUNG - Kongres XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) telah berhasil melahirkan kepemimpinan baru untuk masa bakti 2025-2028 yakni Sujahri Somar sebagai Ketua Umum dan Amir Mahfut sebagai Sekjen.

Usai menyampaikan pidato perdana sebagai Ketua Umum dan ramah tamah pada Penutupan Kongres XXII GMNI, Senin, 28 Juli 2025, Sujahri Somar, Amir Mahfut, dan peserta kongres langsung bersiap-siap meninggalkan Bandung.

“Sekitar ba’da Maghrib tadi, kawan-kawan sudah mulai berangsur-angsur meninggalkan Bandung. Mayoritas rute kepulangan kawan-kawan menuju Jakarta terlebih dahulu transit di Wisma Trisakti sebelum nantinya pulang ke daerah masing-masing,” ujar Sekjen GMNI Amir Mahfut.

Didampingi Amir, Ketua Umum terpilih Sujahri Somar mengatakan, kepulangan peserta semua serentak dengan bus ke Jakarta dulu. Tadi bus kita harusnya konvoi. Tapi, beberapa bus butuh waktu agak lama untuk memastikan jangan sampai ada kawan-kawan yang tertinggal.

“Sekarang giliran saya, sekjen, dan para pimpinan sidang yang siap-siap bergeser ke Jakarta. Terima kasih banyak, Bandung. Sampai berjumpa lagi, kalau kata Bung Karno, tempat cintaku yang sesungguhnya,” kata Sujahri, Selasa (29/7/2025).

“Para pimpinan sidang yang berjumlah 12 orang (Pleno dan Komisi) yang kemarin dipilih melalui persidangan yang dihadiri seluruh peserta kongres di Gedung Merdeka, sudah menyelesaikan tugasnya dan bergeser ke Jakarta untuk kemudian lanjut kembali ke tempat masing-masing. Kongres sudah selesai. Siapa pun yang menganulir rangkaian proses persidangan yang telah berjalan dan dilalui bersama, sama saja melakukan langkah ilegal dan pengkhianatan terhadap organisasi,” ungkap Sujahri.

“Sebagai kader GMNI kita sepatutnya dewasa dalam berorganisasi. Menang dan kalah itu suatu keniscayaan. Kalau nggak siap kalah ya jangan ikut berkompetisi,” sahut Christovan Loloh, Ketua Pimpinan Sidang Pleno pada Kongres XXII GMNI.

(jon)

Read Entire Article
Politics | | | |