Masyarakat Adat Brasil Tolak Pengeboran Minyak di Amazon

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA – Masyarakat adat Brasil menolak rencana pengeboran minyak oleh perusahaan migas negara, Petrobras, di kawasan sensitif Amazon. Penolakan disampaikan langsung oleh Ketua Adat Kayapo, Raoni Metuktire, dalam pertemuan tahunan Acampamento Terra Livre di Brasilia, pekan lalu.

“Saya menolak proyek itu. Saya sudah menyampaikan secara langsung kepada Presiden Lula—saya tidak ingin minyak di Amazon,” tegas Raoni, tokoh adat yang dikenal luas sebagai pejuang lingkungan.

Proyek yang ditolak berada di Cekungan Foz do Amazonas, Negara Bagian Amapá—wilayah yang dikenal memiliki ekosistem unik sekaligus potensi besar cadangan minyak. Namun, Raoni dan komunitas adat lainnya menilai proyek ini mengancam kelestarian alam dan kehidupan masyarakat lokal.

Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, yang selama ini dikenal sebagai pendukung pelestarian hutan Amazon, justru menyatakan bahwa Brasil tetap harus memanfaatkan potensi minyak di kawasan tersebut. Ia bahkan mengkritik lembaga lingkungan Brasil, Ibama, karena menunda izin pengeboran.

Ibama sebelumnya menolak permintaan izin dari Petrobras pada Mei 2024 dengan alasan potensi kerusakan lingkungan dan dampak terhadap komunitas adat. Petrobras telah mengajukan banding, namun keputusan akhir masih tertunda.

Cekungan Foz do Amazonas berada di perbatasan utara Brasil, memiliki karakter geologi yang serupa dengan wilayah pesisir Guyana—tempat ExxonMobil tengah mengeksplorasi ladang minyak besar. Oleh karena itu, proyek ini dianggap sangat strategis secara ekonomi, tapi berisiko tinggi secara ekologis.

Dalam kunjungan perdananya ke wilayah adat di jantung hutan Amazon pekan lalu, Presiden Lula menyampaikan dukungan untuk mempercepat proses demarkasi tanah adat. Di hadapan sekitar 2.000 warga adat di kawasan Raposa Serra do Sol, Roraima—yang berbatasan dengan Venezuela dan Guyana—Lula menegaskan komitmennya untuk melindungi tanah adat dari perampasan dan manipulasi dokumen.

“Kita harus segera melegalkan setiap wilayah adat yang proses demarkasinya hampir selesai. Tanah itu hak mereka, dan tidak boleh direbut oleh pihak lain,” kata Lula dalam sidang umum masyarakat adat.

Raoni, yang telah memperjuangkan hak masyarakat adat selama lebih dari lima dekade, menyambut baik janji perlindungan tanah adat, namun tetap menolak kompromi dalam hal eksploitasi sumber daya di kawasan Amazon.

sumber : Reuters

Read Entire Article
Politics | | | |