Media Israel: Netanyahu Bernafsu Perang , tapi SDM Berkurang Parah, IDF Menuju Kehancuran

1 day ago 5

Banyak tentara Israel mati akibat gagal bertempur di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan Suriah. IDF hadapi krisis militer yang parah akibat perang tak berkesudahan yang diperintah Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ambisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk terus perang tak pernah berkurang. Segala perintah dia keluarkan untuk melangusngkan bakuhantam. Namun ternyata, perintah itu tak berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya untuk perang. 

Sumber militer di Tel Aviv mengungkapkan bahwa Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Eyal Zamir, mengeluh di depan rapat kabinet resmi tentang kekurangan tenaga kerja yang parah di militer. Ia menegaskan bahwa kekurangan ini merupakan hambatan besar dalam mencapai tujuan perang di Jalur Gaza dan dapat mencegahnya tercapai sepenuhnya.

Selama diskusi baru-baru ini dengan elite politik, Zamir menekankan, menurut apa yang dilaporkan Yedioth Ahronoth pada hari Senin, bahwa kekurangan prajurit tempur ini membatasi kemampuan tentara untuk sepenuhnya mencapai tujuan pemerintah Israel.

Zamir mencatat bahwa pemerintah yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu terus mengandalkan peralatan militer dan pejuang IDF untuk melancarkan perang, tanpa upaya politik paralel yang dapat melengkapi operasi militer di lapangan.

Situasi tentara saat ini tidak memadai untuk mencapai tujuan yang dinyatakan, terutama mengingat tidak adanya rencana politik untuk menyertai upaya militer dan memberikan alternatif bagi Hamas di Jalur Gaza.

Menteri Israel disambar geledek 

Pemerintah telah membocorkan bahwa perkataan Zamir bagaikan petir yang menyambar para menteri, terutama di kubu ekstrem kanan yang dipimpin oleh menteri Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, serta sayap ekstremis partai Likud.

Orang-orang ini telah melakukan segala cara yang mereka bisa untuk menghasut mantan Kepala Staf, Herzi Halevi, agar meninggalkan jabatannya karena ia sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah, dan mereka membawa Zamir sendiri kepada Kepala Staf untuk memperkenalkan kebijakan baru yang agresif dan konfrontatif.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |