Mencetak 10.000 Talenta Unggul Lewat Upskilling SDM di Kota Cimahi

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Menciptakan sumber daya manusia (SDM) lokal siap kerja menjadi program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi dalam lima tahun ke depan. Hal itu sangat penting untuk mengurangi angka pengangguran serta berdaya saing dengan SDM dari daerah lain.

Dalam lima tahun ke depan, Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana-Adhitia Yudisthira menargetkan mampu menghasilkan 10.000 SDM lokal Kota Cimahi yang siap bekerja. SDM itu tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan industri kekinian.

"10.000 SDM siap kerja itu dalam rangka upskill warga Cimahi yang masuk dalam ketegori angkatan kerja. 10.000 SDM siap kerja itu hitungan dalam 5 tahun selama periode kerja kami," ujar Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, Senin (23/6).

Adhitia mengatakan, untuk menciptakan SDM lokal siap kerja akan dilakukan dengan metode bootcamp. Yaitu, program pelatihan intensif jangka pendek yang dirancang untuk membekali individu dengan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.

Sebab yang menjadi salah satu masalahnya saat ini menurut Adhitia adalah kebutuhan tenaga kerja dunia industri kekinian dengan kemampuan atau skill dari warga Kota Cimahi kategori angkatan kerja yang tidak sesuai.

"Sehingga diperlukan proses matching agar ketika nanti ada penyerapan tenaga kerja, maka angkatan kerja warga Cimahi sudah siap. Metodenya mulai anggaran 2026 kita akan menyasar upskill tersebut melalui bootcamp dan pitching day, yaitu metode pelatihan real yang diberikan kepada warga Cimahi yang termasuk angkatan kerja," papar Adhitia.

Agar tepat sasaran dalam menciptakan SDM siap kerja itu, Pemkot Cimahi akan melakukan pembenahan pendataan. Hal itu penting agar sasaran angkatan kerja yang masuk pelatihan tepat sasaran. "Pendataan ini menjadi krusial karena jangan sampai mengadakan pelatihan selama 5 tahun tetapi tidak ada datanya dan harus relevansi antara orang yang dilatih dengan kebutuhan industri," kata Adhita.

Dalam pelaksanaannya, kata Adhitia, Pemkot Cimahi juga akan menggandeng pihak lainnya. Sehingga nantinya tidak hanya mengandalkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi saja untuk menciptakan SDM siap bekerja.

"Misalnya ada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, lalu kita akan datangi dan Pemkot membayar kepada perusahaan tersebut agar warga Cimahi bisa mengikuti pelatihan bersertifikasi yang diadakan oleh perusahaan tersebut. Jika ada yang masuk ke dalam ketegori syarat penerimaan di perusahaan tersebut, maka bisa langsung bekerja disana," katanya.

Adhitia melanjutkan, menciptakan SDM siap kerja ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Cimahi untuk mengentaskan pengangguran. Sebab, jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Cimahi tahun 2024 mencapai 8,97 persen atau 27.979 jiwa. Angka itu menempatkan Kota Cimahi sebagai daerah dengan persentase pengangguran tertinggi di Jawa Barat.

Data itu dirilis dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Meski menduduki peringkat tertinggi, namun angka pengangguran di Kota Cimahi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 yakni 10,52 atau 33.192 jiwa. "Tujuan utamanya adalah penurunan TPT. Sejak tahun 2024 terjadi penurunan TPT dari angka 10,52 menjadi 8,97," kata Adhitia.

Read Entire Article
Politics | | | |