REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti hadir dalam acara Puncak Milad ke-70 Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Dia menegaskan usia 70 tahun UMJ bukanlah fase kemunduran, melainkan masa kematangan institusi.
Kegiatan yang mengusung tema 'Menggerakkan Peradaban, Mencerahkan Bangsa: Sinergi, Kolaborasi, Kontribusi' ini berlangsung khidmat dan dilaksanakan Senin (15/12/2025) di Auditorium K.H. Ahmad Azhar Basyir, M.A., Gedung Cendekia UMJ.
“Usia 70 tahun ini bukan masa senja, tetapi fase kekuatan dan kematangan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi peradaban,” ujarnya.
Ia menekankan pembangunan peradaban harus berpijak pada sinergi, kolaborasi, dan kontribusi nyata, dengan pendidikan sebagai instrumen strategisnya. “Pendidikan tidak boleh hanya menyiapkan lulusan agar mampu mengikuti perubahan, tetapi harus melampaui dan mengelola perubahan itu sendiri,” kata Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMJ ini.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini menjelaskan peradaban yang kuat dibangun diatas empat fondasi utama, yakni keimanan, keilmuan, seni atau estetika, serta moralitas. “Iman tanpa ilmu akan melahirkan kelemahan, sementara ilmu tanpa iman akan menimbulkan persoalan. Keduanya harus berjalan beriringan, diperkaya dengan imajinasi, kreativitas, dan keberanian berinovasi,” ujarnya.
Menurutnya, seni dan estetika berperan penting dalam membangun daya cipta. Sedangkan akhlak menjadi penopang utama agar kemajuan tidak kehilangan arah.
Dalam konteks pendidikan tinggi, ia menegaskan bahwa perguruan tinggi harus mampu menciptakan kemandirian, membuka lapangan kerja, serta menghadirkan solusi konkret bagi kebutuhan masyarakat.
“Universitas harus menjadi pusat pencerahan dan penggerak peradaban, bukan sekadar menara gading,” kata Mu’ti.
Dalam aspek kelembagaan, Mu’ti juga mengingatkan pentingnya integritas dan tata kelola yang baik. “Transparansi, akuntabilitas, serta keberanian menjauhi korupsi dan sikap konservatif yang menghambat kemajuan adalah syarat mutlak,” ujarnya.
Ia menegaskan dengan budaya kolaboratif, inovasi berkelanjutan, dan komitmen moral yang kuat, UMJ memiliki modal besar untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Sejalan dengan hal tersebut, Anggota BPH UMJ, Din Syamsuddin menyampaikan keyakinannya terhadap kiprah UMJ. Ia menilai UMJ menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari sisi infrastruktur maupun kualitas lulusan, serta mendorong UMJ yang telah meraih akreditasi unggul pada 2024 untuk melangkah lebih jauh.
“UMJ perlu merancang langkah-langkah strategis menuju world class university melalui penguatan kerja sama internasional dan pertukaran dosen serta mahasiswa,” ujarnya.
Puncak Milad ke-70 UMJ menjadi penegasan komitmen bersama untuk terus menggerakkan peradaban dan mencerahkan bangsa melalui pendidikan yang berkemajuan.

2 hours ago
5













































