REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sebuah riwayat menarik untuk dicermati terkait dengan jasad seorang nabi dikuburkan beberapa waktu setelah Rasulullah SAW wafat.
Syekh Ali al-Hindy dalam Kanz al-Ummal fi Sunan al-Aqwal wa al-Af’al, menjelaskan sosok yang dimaksud adalah Nabi Daniel.
Syekh Ali al-Hindy menuturkan, ketika sahabat mulia Abu Musa RA mengambil alih kekhalifahan kota Sus setelah menaklukkannya, dia mendapati sebuah kamar yang ditutupi tirai di istananya.
Keberadaan kamar tertutup itu membuatnya penasaran. Dia bertanya kepada para sahabat, lalu mereka memberitahukan kepadanya bahwa di dalam kamar tersebut terdapat jasad Nabi Daniel.
Di sebelah jasadnya terdapat sejumlah uang yang diambil oleh orang-orang dan dikembalikan kepada mereka pada waktu yang telah ditetapkan, maka Abu Musa pun mendatanginya dan memeluk serta menciumnya.
Umar bin Khattab memerintahkannya untuk mengafaninya, mengkafani, mensholatkan, menguburkannya sebagaimana para nabi dikuburkan dan mengambil uang tersebut dan menyimpannya di Baitul Maal, maka Abu Musa RA pun melaksanakannya.
Ahmad al-Baladzuri dlam kitab Fath al-Buldan, menjelaskan jasadnya berada di Babilonia, lalu dipindahkan ke kota Sus setelah penduduknya memintanya dari Babilonia untuk meminta Nabi Daniel setelah mereka ditimpa bencana kekeringan dan kelaparan, lalu mereka memberikannya kepada mereka.
BACA JUGA: Tak Usah Heran Amerika Serikat Ngebet Bela Israel Mati-matian, Media Ini Bongkar Alasannya
Sementara itu, menurut Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa al-Nihayah, Abu Musa RA menggali tiga belas liang lahat pada siang hari, lalu dia menguburkannya di salah satu liang lahat itu ketika malam tiba, dan menyamaratakannya agar orang-orang tidak dapat membedakannya, lalu mereka menggali liang lahatnya.
Muhammad al-Ashfahany dalam al-Bustan al-Jami’ li Jami’ Tawarikh Ahl az-Zaman, Nabi Daniel adalah salah satu dari mereka yang ditangkap oleh Bakhtanassar, yang membawanya ke Babilonia, dan melarikan diri dari tangannya ketika Daniel menafsirkan mimpi yang dilihatnya dalam mimpi, sehingga dia ingin menghormatinya dan membebaskannya.