Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Diplomat tinggi Iran dan Arab Saudi membahas situasi mengerikan di Gaza, perkembangan regional, dan upaya internasional untuk menghentikan kekejaman Israel dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Seyyed Abbas Araghchi dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan, melakukan pembicaraan melalui telepon untuk membahas perkembangan regional dan internasional, pada Jumat (25/7/2025), dikutip dari Mehrnews.
Menlu Iran merujuk pada situasi bencana di Gaza akibat intensifikasi kejahatan rezim Zionis, terutama blokade makanan dan obat-obatan serta perampasan kebutuhan dasar rakyat Gaza yang tertindas.
Dia menekankan perlunya menggunakan semua kapasitas yang tersedia, termasuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan mekanisme internasional lainnya, untuk mematahkan pengepungan Gaza, memberikan pasokan penting kepada rakyatnya, dan menghentikan genosida di wilayah Palestina yang diduduki.
Diplomat tertinggi Iran itu juga mengutuk Knesset (Parlemen) rezim Zionis atas langkahnya untuk memaksakan pendudukan di Tepi Barat.
Dia menggambarkannya sebagai indikasi lain dari sifat ekspansionis rezim tersebut dan pembangkangannya terhadap hukum internasional.
Dia menekankan tindakan ini— yang dilakukan bersamaan dengan genosida yang sedang berlangsung di Gaza dan pelanggaran berat hak asasi manusia di Tepi Barat— mengekspos niat jahat Zionis untuk sepenuhnya menghapus Palestina sebagai sebuah negara, bangsa, dan identitas yang merdeka.
BACA JUGA: Presiden Pezeshkian Blak-blakan: Iran Siap Serang Israel, Penghentian Nuklir Ilusi Belaka
Dia menambahkan kecaman tegas terhadap langkah ini oleh OKI dan mayoritas masyarakat internasional memiliki arti dan makna yang besar.
Araghchi juga memberikan penjelasan kepada mitranya dari Saudi mengenai perkembangan terakhir mengenai negosiasi antara Iran dan tiga negara Eropa.