Obat Obesitas dan Obat Diabetes Tipe 2 Bisa Memperlambat Pertumbuhan Kanker Payudara

5 hours ago 4
iStockiStock

Sebuah studi baru menemukan bahwa obat yang digunakan untuk mengobati obesitas dan diabetes tipe 2 juga dapat membantu memperlambat pertumbuhan kanker payudara yang disebabkan oleh obesitas.

Obat tersebut, tirzepatide, dijual dengan nama Mounjaro untuk diabetes dan Zepbound untuk obesitas.

Para peneliti membagikan temuan mereka di ENDO 2025, sebuah konferensi medis besar yang diadakan oleh Endocrine Society di San Francisco.

Studi ini dipimpin oleh Amanda Kucinskas, seorang mahasiswa Ph.D. di University of Michigan.

Ia dan timnya ingin meneliti apakah penurunan berat badan dari obat baru ini juga dapat mengurangi pertumbuhan kanker payudara pada orang dengan obesitas.

“Obesitas merupakan faktor risiko besar untuk kanker payudara,” kata Kucinskas.

“Hasil penelitian kami pada tikus menunjukkan bahwa obat penurun berat badan baru ini dapat membantu menurunkan risiko atau menghasilkan hasil yang lebih baik bagi mereka yang menderita kanker payudara terkait obesitas.”

Obesitas merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Bagi wanita, obesitas diketahui meningkatkan risiko kanker payudara, terutama setelah menopause.

Obesitas juga dapat mempersulit pengobatan kanker payudara dan memperburuk hasilnya.

Menurunkan berat badan telah terbukti meningkatkan kesehatan dan hasil kanker.

Namun, banyak orang kesulitan menurunkan berat badan dan mempertahankannya dengan menggunakan metode tradisional seperti diet dan olahraga.

Itulah sebabnya para ilmuwan mempelajari obat-obatan baru seperti tirzepatide, yang membantu orang menurunkan berat badan dengan memengaruhi hormon-hormon tertentu dalam tubuh.

Tirzepatide bekerja dengan menargetkan dua hormon yang mengendalikan nafsu makan dan gula darah—GLP-1 dan GIP.

Hormon-hormon ini membantu orang merasa kenyang dan mengurangi rasa lapar.

Obat ini telah membantu banyak orang menurunkan berat badan secara signifikan.

Dalam studi ini, para peneliti menguji obat tersebut pada sekelompok 16 tikus betina.

Tikus-tikus tersebut diberi diet tinggi lemak—40% kalori mereka berasal dari lemak—dan disimpan dalam kondisi hangat untuk mendorong penambahan berat badan.

Pada usia 32 minggu, tikus-tikus tersebut telah mengalami obesitas. Kemudian, para peneliti memberikan suntikan tirzepatide setiap dua hari sekali selama 16 minggu kepada separuh tikus.

Separuh lainnya menerima plasebo, yang tidak memberikan efek apa pun. Para peneliti mengukur ukuran tumor pada semua tikus dua kali seminggu.

Di akhir penelitian, tikus yang menerima tirzepatide kehilangan sekitar 20% berat badan dan lemak tubuh mereka.

Hal ini serupa dengan penurunan berat badan yang terlihat pada wanita yang mengonsumsi obat tersebut.

Penurunan berat badan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan jaringan lemak.

Yang penting, tikus yang menerima obat tersebut juga memiliki tumor payudara yang lebih kecil daripada tikus yang menerima plasebo.

Para ilmuwan menemukan bahwa ukuran tumor berkaitan erat dengan jumlah lemak yang dimiliki tikus.

Tikus dengan lebih banyak lemak tubuh dan lebih banyak lemak yang tersimpan di hati mereka memiliki tumor yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa mengurangi lemak dalam tubuh dapat membantu memperlambat pertumbuhan kanker.

"Ini adalah hasil awal, tetapi sangat menarik," kata Kucinskas. "Hasil ini menunjukkan bahwa obat yang ditujukan untuk menurunkan berat badan juga dapat membantu mengobati kanker payudara."

Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan. Tim peneliti ini kini bekerja sama dengan kelompok peneliti lain di University of North Carolina untuk mencari tahu apakah obat tersebut sendiri memengaruhi tumor atau apakah hasilnya hanya disebabkan oleh penurunan berat badan.

Memahami hal ini dapat membantu dokter mengetahui cara terbaik menggunakan tirzepatide di masa mendatang.

Studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa obesitas dan kanker memiliki hubungan yang erat, dan bahwa penanganan obesitas dapat memberikan manfaat yang luas—bahkan dalam perawatan kanker.

Read Entire Article
Politics | | | |