Pakar Kesos UI Bahas Pentingnya Perspektif Kesejahteraan di ICSWSS 2025

6 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pakar Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia Isbandi Rukminto Adi membahas pentingnya perspektif kesejahteraan dalam strategi pembangunan nasional, terutama dalam menyongsong Visi Indonesia Emas 2045. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam International Conference of Social Work and Social Sciences (ICSWSS) 2025, Sabtu (17/05/2025).

Dalam konferensi yang berlangsung di Auditorium KH. Ahmad Azhar Bashir Gedung Cendekia UMJ, Isbandi menyatakan bahwa ketidakamanan sosial semakin kompleks. Maka dari itu memerlukan pendekatan kesejahteraan sebagai kondisi ideal di mana kebutuhan manusia terpenuhi, masalah sosial terkendali, dan peluang sosial dimaksimalkan.

“Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara untuk hidup layak dan berkembang,” ujar Isbandi.

Dalam konteks pembangunan, Isbandi mengemukakan pembangunan endogenus menekankan kemandirian komunitas melalui pembelajaran dan pemberdayaan, serta pentingnya rasa kepemilikan atas proses pembangunan. Pendekatan ini juga menciptakan sistem partisipasi warga dan memberi otonomi pada pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya.

“Pendekatan endogenus yang berakar pada komunitas lokal akan memungkinkan masyarakat Indonesia berpartisipasi aktif dalam persaingan global secara bermartabat, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 sebagai jembatan menuju Indonesia Emas 2045,” kata dia.

Selain Isbandi, turut menjadi pembicara Prof. Qingwen Xu, Ph.D (Professor dan Program Director, NYU, School of Social Work, USA), Prof. Peter Szto, Ph.D (Professor University of Nebraska, Omaha, USA), dan Dr. Violet Horvart (Director Pacific Disability Center).

Dalam pemaparannya, Qingwen membahas pengembangan pendidikan dan praktik pekerjaan sosial dalam konteks global. Ia menegaskan bahwa pendidikan pekerjaan sosial merupakan bidang yang responsif secara global yaitu tidak hanya melayani komunitas lokal, tetapi juga mempersiapkan lulusan untuk memimpin dan beradvokasi di dunia yang semakin kompleks.

Sementara itu, Peter membahas peran penting observasi dalam praktik pekerjaan sosial, serta bagaimana melihat (seeing) menjadi aspek fundamental dalam memahami dan merespons realitas sosial.

Isu disabilitas menjadi sorotan penting dalam pemaparan materi Violet. Ia memaparkan data mencengangkan bahwa satu dari enam orang di Asia-Pasifik hidup dengan disabilitas, namun sering kali tidak terdata atau diabaikan. Violet juga menyoroti pentingnya universal design dan keterlibatan penyandang disabilitas dalam perencanaan kebijakan publik dan penanggulangan bencana.

ICSWSS 2025 merupakan konferensi internasional yang mempertemukan akademisi dan praktisi dari 14 negara di Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika, untuk membahas isu pekerja sosial yang dibahas secara global.

Read Entire Article
Politics | | | |