Pemkab Bogor Siapkan Galuga-Nambo untuk Program Sampah Jadi Listrik

10 hours ago 5

TPAS Galuga di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kabupaten Bogor menyatakan kesiapannya mendukung program nasional Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dengan menjadikan TPA Galuga dan TPAS Nambo sebagai lokasi strategis pengembangan. Langkah ini sekaligus menjadi respons atas arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait pengelolaan sampah berkelanjutan.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan, penanganan sampah tidak bisa lagi ditunda dan harus dilakukan melalui sinergi lintas sektor. Dengan volume sampah harian yang nyaris menyentuh 2.800 ton, Kabupaten Bogor membutuhkan solusi struktural dan jangka panjang.

“Kami siap dari sisi perencanaan, pengangkutan, hingga regulasi. Ini menjadi langkah besar bagi Kabupaten Bogor dalam menuntaskan persoalan sampah,” kata Rudy di Cibinong, Jumat (18/7/2025).

Ia menyebut TPA Galuga sebagai salah satu opsi utama karena sudah digunakan bersama Pemerintah Kota Bogor dan masih memiliki potensi untuk ditata ulang guna mendukung sistem PSEL.

Sementara itu, TPAS Nambo dinilai memiliki peluang lebih besar karena lahan seluas 55 hektare, dengan 15 hektare di antaranya milik Pemkab Bogor.

“Kami sedang menjajaki kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat dan tidak menutup kemungkinan menggandeng Pemkot Depok,” ujarnya.

Pemkab juga tengah menyusun sistem pengangkutan dan kuota harian sampah yang akan diproses di fasilitas tersebut. Saat ini, baru sekitar 27 persen dari total timbulan sampah di Kabupaten Bogor yang mampu ditangani secara optimal.

Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang meminta daerah mempercepat penyiapan fasilitas pengolahan sampah, termasuk penyediaan lahan minimal lima hektare, sistem transportasi, dan alokasi pembiayaan melalui APBD.

“Kalau produksi sampah di bawah 1.000 ton per hari, maka harus bekerja sama dengan daerah lain,” ujar Tito dalam rakor terbatas di Kantor Kemenko Pangan, Kamis (17/7).

Selain menekankan sinergi antardaerah, Tito juga mendorong partisipasi masyarakat dalam memilah dan membuang sampah dengan benar agar sistem pengelolaan berjalan efektif dari hulu hingga hilir.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |