Kapal Keiser yang akan dinaiki aktivis kemanusiaan dari Indonesia Wanda Hamidah bersama aktivis Global Sumud Flotilla lainnya bersandar di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025). Sebanyak 13 kapal GSF telah berlayar meninggalkan pelabuhan di Tunisia menuju perairan laut internasional Mediterania untuk menembus blokade Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH — Armada Sumud Global pada Senin (22/9/2025) mengungkapkan, konvoi kemanusiaan tersebut kini berada 715 mil laut dari Gaza. Mereka bertemu di perairan internasional menjelang upaya untuk mematahkan blokade ilegal Israel di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, koalisi menyatakan, armada dari Yunani diperkirakan akan bergabung dengan konvoi berisi puluhan kapal tersebut dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari misi kemanusiaan.
"Kapal-kapal Armada Sumud Global kini bergabung dengan armada Yunani yang akan segera bergabung, seiring kita memasuki pekan-pekan terakhir misi kemanusiaan kita untuk mencapai Gaza dan mematahkan blokade ilegal Israel," demikian pernyataan koalisi dikutip Palestine Chronicle.
Memasuki zona risiko tinggi
Sebuah video yang dirilis oleh koalisi kemanusiaan tersebut menunjukkan kapal Sirius dengan stempel tertanggal 22 September menyatakan telah berada "lima hari dari zona risiko tinggi" dan "tujuh hari dari Gaza."
Penyelenggara mengatakan lebih dari 40 kapal bertemu di perairan internasional untuk misi tersebut.
Baru-baru ini, puluhan kapal telah berlayar dari pelabuhan-pelabuhan Afrika Utara dan Eropa menuju Gaza sebagai bagian dari misi kemanusiaan untuk mematahkan pengepungan Israel.
Misi ini merupakan upaya kemanusiaan terbesar yang diinisiasi masyarakat sipil untuk mencapai Gaza, tempat 2,4 juta warga Palestina tinggal di bawah blokade Israel yang telah berlangsung selama 18 tahun.
Israel sebelumnya telah mencegat kapal-kapal yang menuju Gaza. Penjajah menyita kapal-kapal tersebut, dan mendeportasi mereka yang berada di dalamnya.