Al Maulidi
Info Terkini | 2025-05-07 23:03:36
Artikel ini dibuat untuk mendalami betapa pentingnya membangun karakter diera pancasila dalam arus sejarah?
PENDAHULUAN
Pentingnya Membangun Karakter di Era Pancasila dalam Arus Sejarah

Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi, tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia bukan hanya dalam bidang ekonomi atau politik, tetapi juga dalam menjaga jati diri bangsa. Dalam konteks ini, pembangunan karakter menjadi aspek penting yang tidak boleh diabaikan, terutama ketika dihadapkan pada perubahan sosial yang cepat dan kadang mengikis nilai-nilai luhur bangsa. Di sinilah relevansi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa menemukan urgensinya dalam membentuk karakter warga negara yang tangguh, bermoral, dan berkepribadian Indonesia.
Pancasila sebagai Fondasi Karakter Bangsa
Sejak dirumuskan oleh para pendiri bangsa, Pancasila telah menjadi kompas moral dan ideologis yang memandu kehidupan berbangsa dan bernegara. Lima sila dalam Pancasila—Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial—adalah nilai-nilai dasar yang sejatinya menjadi kerangka pembentukan karakter bangsa.
Namun dalam praktiknya, nilai-nilai tersebut tidak serta-merta terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan modern, seperti konsumerisme, individualisme, serta penyebaran hoaks dan intoleransi, kerap menjadi ancaman bagi pengamalan nilai Pancasila dalam kehidupan generasi muda.
Mengapa Membangun Karakter Penting di Era Sekarang?
- Menghadapi Disrupsi Budaya dan Moral Di era digital, generasi muda sangat terpengaruh oleh budaya luar yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan. Tanpa karakter kuat, generasi ini rentan kehilangan identitas nasionalnya.
- Menangkal Radikalisme dan Intoleransi Pembangunan karakter berbasis Pancasila dapat menjadi benteng ideologis terhadap paham radikal yang bertentangan dengan nilai persatuan dan kemanusiaan.
- Menumbuhkan Kepedulian Sosial dan Kepemimpinan Etis Karakter yang baik akan melahirkan individu yang peduli terhadap sesama, jujur, bertanggung jawab, dan mampu menjadi pemimpin yang adil.
Contoh Penerapan Pembangunan Karakter Berbasis Pancasila

- Di Sekolah: Melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), nilai Pancasila diajarkan melalui kegiatan sehari-hari, seperti gotong royong, diskusi tentang toleransi, dan kegiatan sosial.
- Dalam Dunia Kerja: Etika kerja yang menjunjung tinggi kejujuran, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan mencerminkan sila kedua dan kelima Pancasila.
KESIMPULAN
Membangun karakter di era Pancasila bukan sekadar jargon pendidikan moral, melainkan kebutuhan mendesak untuk memastikan keberlangsungan bangsa ini dalam bingkai persatuan dan kebhinekaan. Ketika karakter yang kuat dibentuk dengan dasar nilai-nilai Pancasila, maka Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi akan tumbuh sebagai bangsa yang maju secara teknologi, adil dalam sosial, dan luhur dalam budaya.
Artikel ini disusun berdasarkan pemahaman umum tentang pentingnya pembangunan karakter bangsa melalui nilai-nilai Pancasila.
SUMBER
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
- Artikel-artikel terkait pendidikan karakter dan Pancasila di media massa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.