PPP Bakal Gelar Muktamar, Siapa Calon Kuat Ketua Umumnya?

1 day ago 5

JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengungkapkan Muktamar direncanakan bakal digelar pada Agustus-September tahun ini. PPP urung mengadakan Muktamar pada awal tahun ini karena terkendala kesibukan pengurus dan Pilkada ulang. 

"Rencana antara Agustus - September 2025. Alasannya banyak pengurus berangkat haji dan fokus pilkada ulang di beberapa daerah," kata Juru Bicara PPP Usman M Tokan kepada Republika, Jumat (30/5/2025).

Usman menyebut ada beberapa nama yang berpeluang menjadi Ketua Umum PPP. Dari internal PPP, hanya Plt Ketum Muhamad Mardiono dan Sekjen Arwani Thomafi yang sedang melakukan konsolidasi.  "Sementara yang lainnya belum terlihat seperti Pak Amir Uskara, bapak Sandiaga Salahudin Uno dan Gus Yasin," ucap Usman. 

PPP juga mengakui adanya pihak eksternal yang masuk bursa calon Ketum PPP. Tapi ada beberapa nama yang mundur dari pencalonan seperti Menteri Sosial (Mensos) sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman. "Itu pun kami dapat informasi dari media sosial," ujar Usman. 

Walau demikian, PPP menyebut peluang Mentan Andi Amran Sulaiman sebagai pihak eksternal belum tertutup untuk menduduki Ketum. Apalagi Andi Amran pun belum mengumumkan pembatalan status dirinya sebagai calon Ketum PPP. 

"Tinggal nama Pak Andi Amran Sulaiman dan Pak Agus Suparmanto yang sekarang masih muncul di permukaan," ucap Usman. 

Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menganalisa Presiden RI ke-7 Joko Widodo dan Mentan Amran Sulaiman berpeluang menduduki kursi Ketua Umum PPP. Keduanya bisa mengisi kursi itu menurut Ray diduga lewat "campur tangan" pengusaha pendukung Prabowo Subianto, Haji Isam. 

"Kalau benar H Isam akan masuk ke PPP, maka sudah dapat diduga perkara alih kuasa di PPP sudah selesai. Tinggal menunggu formalitasnya. Tentu saja, caketum jabatan paling strategis," kata Ray kepada Republika, Jumat (30/5/2025). 

Ray menyebut Haji Isam berpotensi besar menempatkan Amran atau Jokowi di PPP. Sebab keduanya punya hubungan dengan Haji Isam. 

"Mengambil alih PPP artinya menempatkan seseorang menjadi ketum PPP. Siapa kiranya? Jika berhubungan dengan H Isam, kemungkinannya ada dua nama: Amran Sulaiman, dan Jokowi. Kedua nama ini potensial jadi caketum PPP berikutnya jika benar H Isam akan masuk ke partai ini," ujar Ray. 

Tapi Ray menduga Jokowi lebih berpeluang besar duduki Ketum PPP. Sebab lewat menjabat Ketum PPP, maka Jokowi mendapatkan labuhan untuk menggerakan visi politiknya. Ray menilai PSI masih terlalu lemah dan kurang mengakar. Sehingga dibutuhkan parpol yang lebih besar dan mengakar. 

"PPP jelas memenuhi syarat itu. Maka, jika haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai caketum terbuka lebar," ujar Ray.

Ray juga menilai menggaet PPP akan dengan sendirinya menempatkan posisi politik Jokowi kembali menguat. Kondisi ini membuat eskalasi politik bisa berubah kalau Jokowi duduk sebagai Ketum PPP. 

"Bisa menjadi bakal kendaraan politik bagi Gibran, atau bahkan Bobby. Gabungan PPP dan PSI di 2029 akan sangat diperhitungkan," ujar Ray. 

Oleh karena itu, Ray mengamati Jokowi bakal tergoda untuk mengisi kursi Ketum PPP. Sedangkan Ketum PSI menurut Ray masih akan dijabat Kaesang Pangarep.  "Bagaimana dengan pak Jokowi. Apakah akan menerima tawaran caketum PPP? Jawabannya positif ia. Ibarat angka di kisaran 60 persen. PSI akan dijabat kembali Kaesang," ucap Ray.

Read Entire Article
Politics | | | |