REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Akses menuju kawasan Malioboro bakal berubah drastis mulai hari ini, Rabu (10/12/2025). Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan rekayasa lalu lintas skala besar akan diberlakukan menyusul kondisi Jembatan Kewek yang kini berada pada level kritis setelah hanya menyisakan sekitar 20 persen kekuatan konstruksi.
Kondisi ini sudah masuk kategori darurat sehingga seluruh kendaraan, terutama bertonase besar harus dialihkan untuk mencegah kerusakan lebih parah hingga potensi ambruk. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, menegaskan keselamatan pengguna jalan menjadi prioritas utama.
"Dalam waktu dekat kita akan melakukan penyelamatan sisi fisik jembatan. Kemungkinan hanya kendaraan roda dua yang boleh melintas, itu pun dalam kondisi tertentu," ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Arif memastikan Dishub telah berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Yogyakarta untuk memastikan seluruh langkah teknis berjalan efektif. Menurut dia, dengan cara itu dapat meminimalisir jumlah kendaraan yang melintas. Ia tak menepis jika Jembatan Kleringan digunakan dua arah, pasti terjadi kepadatan lalu lintas, terutama dari arah Kotabaru.
"Jembatan Kewek akan kita kurangi maksimal untuk perlintasan kendaraan, dan kemungkinan hanya untuk itu pun dalam kondisi tertentu untuk kendaraan roda dua, itu pun dalam kondisi sangat urgent baru kita buka," katanya.
"Karena sepenggal jalan terkurangi pasti berdampak pada penambahan volume di satu ruas jalan, tapi ini kan suatu yang darurat," ucapnya menambahkan.
Sementara Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan pembatasan kendaraan di Jembatan Kewek dimulai 10 Desember 2025. Pembatasan lalu lintas di Jembatan Kewek dilakukan dengan cara memberlakukan dua arah di Jembatan Kleringan yang lokasinya tidak jauh dari Jembatan Kewek.
Kendaraan besar dari arah Kotabaru maupun dari Margo Utomo ke Malioboro akan diarahkan lewat Jembatan Kleringan. Begitu pula dengan kendaraan besar dari Jalan Mataram.
Selain itu, portal pembatas dimensi kendaraan besar juga akan dipasang. "(Arus lalu lintas di Jembatan Kleringan -Red), akan dibuat dua arah. Nanti kita pasang lampu APILL. Ya (pasang pembatas ketinggian) karena kita akan membatasi kendaraan besar, otomatis harus dipasang itu supaya bus besar nggak bisa masuk, truk enggak bisa masuk ke jembatan (Kewek)," kata Hasto. Rekayasa lalu lintas juga disiapkan Pemerintah Kota Yogyakarta agar Jembatan Kewek tidak terbebani kendaraan mengingat kondisi saat ini yang kritis.

3 hours ago
4







































