Sebi Daily
Sejarah | 2025-05-13 06:53:54

Oleh: Juliandra Ali Ibrahim_Mahasiswa STEI SEBI.
Kekhalifahan Turki Utsmani, yang berdiri sejak tahun 1299 M dan bertahan lebih dari enam abad, merupakan salah satu kekaisaran Islam terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah. Namun, pada awal abad ke-20, kekhalifahan ini mengalami keruntuhan yang menandai berakhirnya era kekuasaan Islam tradisional dalam bentuk monarki absolut.
Awal Kemunduran:
Kemunduran Turki Utsmani sebenarnya telah dimulai sejak abad ke-17. Setelah mencapai puncak kejayaan di bawah Sultan Suleiman al-Qanuni (Suleiman the Magnificent), kekaisaran mulai melemah karena berbagai faktor, antara lain:
1. Korupsi dan lemahnya kepemimpinan setelah masa kejayaan sultan-sultan awal.
2. Ketertinggalan teknologi militer dan industri dibandingkan negara-negara Eropa.
3. Kekalahan dalam berbagai peperangan, terutama melawan Rusia dan Austria.
4. Tumbuhnya nasionalisme di kalangan etnis non-Turki dalam wilayah kekuasaan
Utsmani.
Krisis Abad ke-19
Pada abad ke-19, kekaisaran disebut sebagai "the sick man of Europe" (orang sakit Eropa). Negara-negara Eropa mulai mencaplok wilayah-wilayah strategis Utsmani. Sementara itu, reformasi internal seperti Tanzimat (1839–1876) gagal membawa perbaikan yang signifikan. Kekaisaran semakin bergantung pada bantuan asing, khususnya dari Inggris dan Prancis.
Perang Dunia I dan Kekalahan
Turki Utsmani memasuki Perang Dunia I (1914–1918) di pihak Jerman dan Blok Sentral. Kekalahan dalam perang ini membawa dampak besar: wilayah-wilayah penting seperti Suriah, Irak, Palestina, dan Mesir diambil alih oleh Inggris dan Prancis melalui perjanjian rahasia Sykes-Picot dan deklarasi lainnya. Pada tahun 1918, pasukan Sekutu menduduki Istanbul, dan kekuasaan Sultan semakin terbatas.
Lahirnya Republik Turki
Setelah perang, muncul gerakan nasionalis yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk, seorang jenderal yang menolak perjanjian damai yang merugikan Turki. Melalui Perang Kemerdekaan Turki (1919–1923), ia berhasil mengusir pasukan asing dan menggulingkan kekuasaan Sultan. Pada 29 Oktober 1923, Republik Turki secara resmi didirikan. Setahun kemudian, pada 3 Maret 1924, Mustafa Kemal secara resmi menghapus lembaga Kekhalifahan, mengakhiri eksistensi formal kekuasaan Islam global yang telah berlangsung lebih dari 13 abad.
Penutup
Runtuhnya Turki Utsmani bukan hanya akhir dari sebuah dinasti, tetapi juga titik balik besar dalam sejarah dunia Islam. Meskipun menandai berakhirnya sistem kekhalifahan, peristiwa ini juga membuka jalan bagi era modernisasi dan pembaruan dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.