REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DKI menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu (30/4/2025). Dalam rapat itu diputuskan Bank DKI akan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) kepada publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo mengatakan, RUPST memberikan kewenangan kepada direksi dan dewan komisaris untuk melakukan persiapan melaksanakan rencana IPO. Termasuk melakukan kajian secara komprehensif, dengan tetap memperhatikan kondisi perekonomian domestik maupun global, kondisi pasar saham di BEI.
"Keputusan penting terkait transformasi yang melibatkan partisipasi publik melalui IPO. Dalam RUPST, perseroan juga telah mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan rencana IPO kepada publik dan mencatatkannya di BEI," kata dia melalui keterangannya, Rabu (30/4/2025).
Dalam RUPST, Bank DKI juga resmi membagikan dividen senilai Rp 249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32 persen dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 779,10 miliar. Rinciannya, sebesar Rp 249,26 miliar diberikan kepada Pemprov Jakarta dan Rp 56 juta diberikan kepada Perumda Pasar Jaya.
"Sedangkan sisa laba bersih tahun 2024, sebesar 68 persen atau senilai Rp 529,79 miliar ditetapkan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha Bank DKI," ujar Agus.
Ia menambahkan, RUPST juga telah memberikan persetujuan penambahan modal ditempatkan/disetor perrseroan sebesar jumlah yang ditetapkan dalam APBD-P Tahun Anggaran 2024. Penambahan modal itu berasal dari kredit hapus buku eks BPPN dengan total Rp 2,19 miliar, sebagai setoran modal Pemprov Jakarta. Dengan penambahan tersebut, modal ditempatkan/disetor perrseroan akan berubah menjadi 6,579 triliun.
RUPST Bank DKI juga melakukan perubahan terhadap susunan pengurus guna mendukung transformasi bisnis. Pemegang Saham melalui RUPS dan setelah berkonsultasi dengan OJK, melakukan penguatan dan penyegaran jajaran komisaris dan direksi perusahaan di antaranya Anang Basuki menggantikan posisi Bahrullah Akbar sebagai Komisaris Utama, sedangkan Michael Rolandi C Brata dan Kiryanto tetap menjabat sebagai Komisaris dan Komisaris Independen.
Untuk posisi direksi, Agus H Widodo tetap dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama bersama Ateng Rivai sebagai Direktur Kepatuhan. Nama-nama baru ditunjuk Pemprov Jakarta untuk mengisi jajaran Direksi Bank DKI di antaranya Daniel Setiawan Subianto, Basaria Martha Juliana, Dipo Nugroho, dan Prihanto Herbowo.
Nama-nama baru itu selanjutnya akan menjalani proses penilaian uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, pihaknya ingin adanya perbaikan kinerja dari Bank DKI. Karena itu, ia menilai, orang-orang yang akan mengelola Bank DKI harus profesional.
"Untuk itu benar-benar yang mengelola harus profesional, dan sepenuhnya profesional, enggak ada satupun yang orang yang bisa mendikte saya untuk personel di bank DKI pada kali ini," kata dia, Rabu.