Soal Kopdes Merah Putih, Wamentan: Presiden Ingin yang Diurusi Rakyat

5 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan peran strategis Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok, sekaligus menyerap hasil panen petani langsung dari desa. Menurut Sudaryono keberadaan Kopdes Merah Putih merupakan implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh kebijakan, termasuk di sektor pangan, benar-benar sampai ke akar rumput.

"Presiden Prabowo ingin yang diurusi prioritas rakyat, bukan elit, bagaimana supaya pemberdayaan masyarakat desa bisa terlaksana degan baik. Keinginan Bapak Presiden bagaimana negara itu ketemu sama rakyatnya, memangkas jarak antara pemerintah dan rakyatnya melalui Kopdes Merah Putih,” kata Wamentan saat memimpin Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Ia menerangkan, Kopdes Merah Putih hadir guna memperkuat ketersediaan sembako di desa, dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Dengan model koperasi, rantai distribusi pangan akan lebih efisien, dan potensi kenaikan harga akibat distribusi panjang dapat ditekan.

Kopdes Merah Putih, lanjut Sudaryono, dapat dijadikan sebagai agen penyalur pupuk subsidi, LPG, dan kebutuhan dasar lainnya. Hal ini diyakini akan memperkuat ketahanan pangan desa dan mengurangi ketergantungan pada jalur distribusi yang selama ini rawan spekulan.

“Kita ingin menjamin ketersediaan sembako sesuai HET, penyerapan gabah sesuai HPP Rp6.500/kg, memastikan pupuk terdistribusi dengan baik, memastikan rakyat di desa tidak kena pinjol karena simpan pinjamnya melalui Kopdes Merah Putih, termasuk kebutuhan LPG. Intinya bagaimana rakyat desa menggunakan instrumen Kopdes Merah Putih untuk mengakses pemerintah tanpa birokrasi yang panjang,” jelasnya, juga tertulis dalam keterangan resmi Kementerian Pertanian, dikutip Rabu (23/4/2025).

Program percepatan ini dilandasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Diharapkan lebih dari 80.000 koperasi terbentuk, baik melalui pendirian baru, pengembangan koperasi yang sudah ada, maupun revitalisasi koperasi tidak aktif.

Dengan begitu, kata Sudaryono, desa akan menjadi pusat kemandirian ekonomi dan menjadi instrumen nyata untuk mengelola potensi lokal. Pada saat yang sama, menjamin kesejahteraan petani serta masyarakat desa secara langsung.

Hal ini juga diamini oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Menko Pangan mengatakan Kopdes Merah Putih akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari kantor koperasi, toko sembako, klinik desa, apotik desa, simpan pinjam, gudang atau cold storage, logistik desa, dan usaha lainnya seperti agen pupuk, agen LPG, menyerap gabah, dan lain-lain.

”Kopdes Merah Putih akan membangun ekonomi di perdesaan secara keseluruhan," ujar Zulhas.

Ia menegaskan, intinya yang akan dikerjakan Kopdes Merah Putih untuk kemajuan desa, dan rakyat. Presiden tidak ingin penduduk di desa miskin, kurang gizi, pendidikan rendah. Masyarakat harus sehat, cerdas, kuat fisiknya, terpenuhi gizinya, serta berkembang secara ekonomi.

Read Entire Article
Politics | | | |