loading...
Tupolev Tu-95, pesawat pengebom nuklir Rusia yang disebut-sebut akan dikerahkan ke Indonesia. Pemerintah Indonesia telah membantah. Foto/Simple Flying
JAKARTA - Situs pertahanan Janes melaporkan bahwa Rusia meminta Indonesia untuk menggunakan pangkalan militer di Biak, Papua, sebagai markas pesawat militernya.
Laporan itu juga menyebutkan pesawat Tupolev Tu-95 sebagai salah satu yang berpotensi untuk dikerahkan.
Rusia tidak berkomentar. Sedangkan Indonesia menepis laporan tersebut, di mana Kementerian Pertahanan menegaskan tidak ada permintaan seperti itu dari Moskow dan tidak akan mengizinkan kekuatan militer asing beroperasi di Indonesia.
Meski demikian, laporan tersebut telah membuat Australia gusar. Sebab, Biak merupakan wilayah yang dekat dengan negara tetangga Indonesia tersebut.
Tupolev Tu-95 adalah pesawat pengebom strategis bermesin baling-baling dari era Perang Dingin dan masih menjadi kekuatan penting dalam arsenal strategis Rusia.
Dijuluki Bear oleh NATO, Tu-95 merupakan simbol daya jangkau nuklir Moskow sekaligus ikon rekayasa udara yang unik karena penggunaan mesin turboprop pada pesawat pengebom jarak jauh.
Spesifikasi Tupolev Tu-95
Spesifikasi Umum
♦Jenis: Pengebom strategis jarak jauh
♦Produsen: Tupolev Design Bureau
♦Penerbangan Perdana: 12 November 1952
♦Pengoperasian: Sejak 1956 hingga sekarang
♦Panjang: 46,2 meter
♦Lebar sayap: 50,1 meter
♦Tinggi: 12,12 meter
♦Berat lepas landas maksimum (MTOW): 188.000 kg
♦Mesin: 4 × Kuznetsov NK-12M turboprop (masing-masing dengan dua baling-baling kontra-rotasi)
♦Kecepatan maksimum: 925 km/jam
♦Jarak jelajah maksimum: 15.000 km (dengan bahan bakar penuh dan kecepatan ekonomis)
♦Ketinggian operasi maksimum: 13,716 meter
♦Kru: 7 orang
♦Persenjataan: Bom konvensional maupun nuklir, rudal jelajah Kh-55 (AS-15 Kent) atau Kh-101, dan meriam tail gun (biasanya kaliber 23 mm)
Ciri Khas Desain
Tu-95 merupakan satu dari sedikit pesawat militer dengan mesin turboprop berkecepatan tinggi.
Mesin Kuznetsov NK-12 yang digunakannya adalah turboprop terkuat di dunia, menghasilkan suara sangat keras yang membuat pesawat ini mudah dikenali bahkan dari radar akustik.